Enam orang dewasa bekerja sebagai therapis di tempat spa di Kepulauan Tortola.
Pada Jumat (16/9), setelah mengetahui adanya WNI yang terjebak Pulau Tortola, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memerintahkan Duta Besar RI Caracas, Mayjen (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, untuk melakukan evakuasi.
Caracas dipilih sebagai titik evakuasi karena relatif dekat, sekitar dua jam penerbangan.
Kondisinya pun relatif tidak terkena dampak badai Irma dan relatif mudah untuk pengurusan visa transit.
Bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Venezuela dan KBRI London, Dubes Luthfie memimpin langsung evakuasi pada Sabtu (16/9/2017) siang waktu setempat.
Ikut dalam misi ini pelaksana protokoler konsuler Wahid Fairuz.
Warga Bali itu sebelumnya sulit dihubungi karena jaringan komunikasi yang terputus. Namun lewat surat elektronik, akhirnya bisa dilakukan kontak.
Tim dari KBRI langsung berangkat ke lokasi setelah menjalin komunikasi lewat surat elektronik. Penjemputan pun dilakukan dengan pesawat carter.
"Evakuasi dilakukan dengan pesawat dari dan ke Caracas, Venezuela. Pesawat evakuasi tiba di Pulau Tortola tepat pukul 13.00 waktu setempat, dan meninggalkan Pulau Tortola pukul 15.00," ujar Iqbal.
Sore waktu setempat, akhirnya ketujuh warga Bali ini bisa dibawa dan tiba di Caracas. Mereka sangat terharu bisa selamat dari Tortola, yang porak poranda karena badai Irma.
Iqbal bercerita, meski Pulau Tortola hanya seluas 55 kilometer persegi, namun butuh waktu satu jam lebih bagi tujuh warga Bali tersebut untuk menjangkau bandara dari tempat tinggal mereka, akibat banyaknya jalan yang tertutup reruntuhan.
Hanya makan sekali
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR