Pasukan PBB Indonesia yang tergabung dalam UNAMID berusaha keras menciptakan perdamaian kendati militer Sudan kerap tidak menunjukkan sikap kooperatif dengan cara menyerang warga sipil menggunakan pesawat tempur.
Di dalam situasi yang rawan itu pasukan PBB Indonesia yang terdiri dari unsur TNI dan Polri, salah satu tugasnya adalah mengawal bantuan kemanusian dan melindungi warga sipil dari korban perang.
(Baca juga: Tak Perlu Militer, Indonesia Bisa Gunakan Pendekatan Kemanusiaan untuk Bantu Menyelesaikan Konflik Rohingya)
Tindakan secara militer yang sebenarnya tidak disukai oleh kalangan militer Sudan sendiri. Tapi pasukan PBB Indonesia harus tetap teguh menjalankan tugasnya.
Pada tahun 2015 pasukan PBB Indonesia yang dikirim ke Sudan berjumlah cukup besar dan merupakan pasukan yang terlatih baik.
Sebanyak 800 pasukan yang dikirim dilengkapi 34 unit panser ANOA, 30 truk transport, dan 34 kendaraan ringan lainnya.
Selain bertugas untuk misi pengawalan pengiriman bantuan kemanusiaan, pasukan PBB Indonesia juga mendapat tugas membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Tugas-tugas kemanusiaan yang diemban oleh pasukan PBB Indonesia di Darfur tetap beresiko. Sekitar 192 pasukan UNAID dari berbagai negara telah gugur dalam tugas.
Pasukan PBB Indonesia sendiri sejak tahun 1950 hingga sekarang, telah mengirimkan lebih 25.000 personel Pasukan PBB dan 31 di antaranya telah gugur dalam tugas.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR