Intisari-Online.com - Travel warning akibat isu konflik di Papua kerap kali menjadi sandungan kunjungan wisatawan mancanegara. Dari data travel kunjungan wisatawan yang mengunjungi Cartenz berjumlah 300 sampai 1000 orang per tahun, masih tergolong rendah. Padahal banyak wisatawan bisa menangkal isu konflik di Papua."Banyak wisman ingin datang ke Cartenz tapi sayang karena aksesibilitas yang masih sulit. Banyak yang melapor ke kedutaan besar untuk mendapat kemudahan. Tak disangka laporan tadi bukannya berakhir dengan solusi malah berujung dengan pembatasan jumlah warga negara yang datang oleh duta besar hingga asumsi-asumsi negatif yang berakibat pada travel warning. Padahal di sana tidak ada apa-apa. Kita bisa jamin, Intan Jaya aman. Dengan peresmian kampung wisata diharapkan makin banyak wisatawan yang datang,” kata Tour Operator Wisata Cartenz, Maximus Tipagau.Banyak wisatawan bisa menangkal isu konflik di Papua. “Kami bersyukur dengan diresmikannya Kampung Wisata Ugimba dan Cartenz menjadi obyek wisata unggulan. Kalau nanti semakin banyak wisatawan yang datang, dengan sendirinya hal ini yang akan mengikis isu-isu negatif di sana. Saya rasa ini alternatif baik untuk membuktikan bahwa Papua khususnya Intan Jaya aman,” kata Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni saat peresmian Kampung Wisata Ugima oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa (23/9/204).Pada kesempatan tersebut pula, Natalis menjelaskan bahwa ke depannya akan dikerahkan polisi-polisi wisata. “Mudah-mudahan tahun depan sudah siap polisi-polisi wisata, akan kita follow-up terus, agar tahun depan siap,” tambahnya. Banyak wisatawan bisa menangkal isu konflik di Papua. Untuk polisi wisata bahkan direncanakan bisa berbahasa Inggris. (Kompas)