Di Pulau Sawu dan Rote, dulu nira dan gula lontar menjadi komoditas yang penting sebagai bahan makanan.
Dengan begitu lontar memiliki nilai yang tinggi, laiknya sagu bagi masyarakat Maluku. Sayangnya, saat ini popularitas nira dan gula lontar tergeser gula tebu.
Camilan dari akar
Jika tidak disadap, setiap mayang dapat menghasilkan buah sebanyak 20 – 24 butir. Ukuran buahnya antara 15 - 20 cm.
Setiap buah berisi tiga biji yang ukurannya kira-kira sebesar telur ayam tetapi agak pipih. Kulit buahnya lebih tebal daripada kulit kelapa.
Pada buah yang muda, daging buahnya mirip dengan kelapa muda. Hanya saja airnya sangat sedikit.
Di daerah Tuban sampai Pati, juga di Yogyakarta, pada saat musim kemarau di pinggir jalan raya sering dijumpai penjual nira lontar dan buah lontar muda.
Rasanya segar seperti buah kelapa muda, apalagi jika ditambah dengan es.
Jika buahnya sudah tua, warna kulitnya menjadi hitam kecokelatan, dan daging buahnya menjadi sangat keras seperti batu.
Pada buah yang berkecambah, endosperm atau daging buahnya itu berubah menjadi serabut yang lebih halus daripada sabut kelapa, dan tumbuh semacam akar yang panjangnya sehasta, ukurannya kira-kira sebesar jari.
Tunasnya justru tumbuh dari ujung akar itu. Akar kecambah lontar sebenarnya bisa dimakan. Di Makassar akar itu direbus atau digoreng menjadi camilan yang enak.
Dibandingkan dengan gula tebu, gula lontar mengandung lebih banyak nutrisi, yang terdiri atas protein (1,04%), lemak (0,19%), sukrosa (76,86%), glukosa (1,66%), mineral total (3,15%), kalsium (0,861%), dan fosfor (0,052%).Masih ada 11,01 mg zat besi per 100 g dan 0,767 mg tembaga per 100 g.
Sadapan nira segar dilaporkan merupakan sumber vitamin B kompleks yang bagus.
Tak sampai di situ saja kehebatan pohon ini. Beberapa sumber melaporkan bahwa hampir semua bagian pohon bisa digunakan sebagai bahan pengobatan.
Tanaman yang muda bisa digunakan untuk mengobati disentri atau GO (penyakit kencing nanah).
Sedangkan akarnya bisa dipakai untuk obat diuretik; air rebusan akar bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang ada hubungannya dengan pernapasan.
Gula yang dihasilkan dari nira dipercaya tangguh melawan racun. Masih banyak bagian tanaman lontar yang bisa dipakai untuk pengobatan. (Adi Mustika)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari Januari 2004)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR