(Baca juga: Agar Terhindar dari Gosip KKN di Kantor)
Ketiga, tunjukkan karakter Google-mu atau kerap disebut “Googleyness”.
Ada kombinasi karakter yang bisa dibilang “Google banget”, yakni seru, intelektual namun manusiawi, berhati nurani, serta memiliki rekam jejak melakukan hal-hal menarik dan unik.
“Seberapa gampang kita untuk bergaul? Dalam proses rekrutmen Google, ada beberapa pertanyaan yang akan ditanya berkali-kali seperti apakah kita ingin bekerja dengan orang A setiap hari? Apakah kita bahagia duduk di samping orang B setiap hari? Apakah kita bisa bekerja dengan baik bersama tim?” kata Kevin Miller.
Keempat, antisipasi beberapa pertanyaan dan buat pula pertanyaan balik.
Menurut Nate Smith, kita harus benar-benar menyiapkan diri menjawab rentetan pertanyaan dari pewawancara, baik berhubungan dengan keterampilan maupun karakter personal.
Terlepas dari itu, Smith sesumbar pewawancara juga senang jika kita melempar pertanyaan yang baik. “Ceritakan waktu Google mengatasi kesulitan?” begitu misalnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (11/8/2017) dari FastCompany.
(Baca juga: Empat Cara Sederhana Menghadapi Wawancara Kerja)
Kelima, tunjukan semangat dan keunikan kita.
Ada beberapa orang yang pada tahap wawancara memilih jawaban-jawaban aman. Ini bukanlah karakter yang Google cari.
Falon Fatemi yang kini menjadi penasihat perusahaan rintisan dan dulunya bergabung di tim YouTube, membagi tips penting. Menurut dia, Google lebih menyukai jawaban unik, tak membosankan, serta tak disangka-sangka.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR