Bob Buckhorn mengatakan pada hari Minggu malam, “Tidak ada yang lebih buruk daripada memanfaatkan sesama warga Anda pada saat seperti ini. Kami tidak akan mentolerir dengan cara apa pun terhadap mereka yang terlibat dalam perilaku kriminalitas, terutama di daerah yang paling parah terkena badai ini.
“Jika Anda masih berkeliaran di jalanan selepas jam enam sore, kami akan menangkap Anda dan menginterogerasi apa yang Anda lakukan di luar sana. Sangat penting bahwa semua orang tetap tinggal di rumah sampai kita menguasai keadaan ini.”
Orang yang terlihat di jalanan selepas pukul 18.00 akan ditangkap dan bisa dikenai tuduhan pelanggaran.
Penjarahan dan kekerasan juga menimpa tamu hotel di sebuah pulau yang menjadi lumpuh oleh Badai Irma.
Penjarah mulai merampok hotel dan pertokoan di St Maarten, Kepulauan Karibia, setelah badai kategori 5 itu memorakporandakan pulau tersebut pada hari Rabu.
Mereka yang masih bertahan di daerah yang masuk kekuasaan Belanda itu mengatakan bahwa situasi tersebut seperti “perang sipil” karena penjarah yang bersenjata pistol dan pisau berkeliaran di lokasi yang rentan.
(Baca juga: Mengapa Badai-badai Ini Dinamai Secara Alfabetis? Ada Harvey, Irma, Lalu Jose)
Tentara Belanda dikerahkan pada hari Jumat untuk membantu pihak berwenang di pulau tersebut, yang sedang kacau akibat komunikasi putus diterjang badai tersebut.
Kemarin, Perdana Menteri William Marlin mengatakan bahwa jam malam masih berlaku di pulau tersebut dan bahwa penjarahan telah 'mereda'.
Marlin mengatakan, sekitar 1.600 wisatawan yang berada di pulau tersebut telah dievakuasi dan 1.200 lainnya sedang diupayakan dipindah.
Pada hari Jumat, Massimiliano Napoliello, manajer sebuah bar di Pantai Maho, St. Martin, dengan putus asa menyerukan kepada keluarga, anak-anak dan bayi-bayi untuk keluar dari pulau itu.
Dia menulis di Facebook, “Situasi di SXM benar-benar seperti neraka! T IDAK ADA AIR, TIDAK ADA MAKANAN, TIDAK ADA LISTRIK, TIDAK ADA KOMUNIKASI!
Source | : | metro.co.uk |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR