Advertorial
Intisari-Online.com – Jangan dikira anarki dan penjarahan hanya milik negara miskin dan berkembang. Di negara maju pun anarki dan penjarahan tetap saja dapat momentum.
Momentum itu bernama Irma. Badai Irma tepatnya. Setelah badai Harvey menyerang Texas, giliran Ima menyerang Florida dan Kepulauan Karibia.
Orang-orang pun ketakutan setelah penjarahan terjadi di beberapa tempat. Tak ada lagi petugas keamanan yang menaungi 7,2 juta rumah dan tempat bisnis di Florida.
Seorang pria di Kepulauan Virgin Inggris terpaksa membawa pisau ke mana-mana untuk melindungi dirinya sendiri karena situasi yang tak terkendali.
Yang membuat cemas, antara 100 dan 120 narapidana dikatakan telah lolos dari sebuah penjara di Kepulauan Virgin setelah penjara itu hancur akibat keganasan Irma.
Sementara di kepolisian AS telah “mempermalukan” penjarah yang tertangkap dengan memotret mereka saat berada di sel.
Departemen Kepolisian Miami memajang gambar sembilan orang yang terikat di dalam penjara di Facebook dengan judul, “Berniat menjarah? Tanyakan kepada orang-orang ini bagaimana hasilnya #stayindoors.”
Rekaman dari St Martin (atas) menunjukkan betapa bebasnya orang-orang menjarah di pusat kota. Lebih dari dua lusin telah ditangkap karena penjarahan di Miami dan Fort Lauderdale.
Banyak orang tertangkap basah berlari dari sebuah toko sepatu Foot Locker sembari menenteng sebanyak mungkin sepatu kets.
Beberapa mobil keluar dari tempat parkir dengan muatan tas plastik berukuran besar sempat tertangkap kamera.
Itu terjadi setelah walikota Tampa mengumumkan jam malam dan berjanji akan bersikap agresif dengan penjarah.
(Baca juga:Akibat Hantaman Badai Irma, Gedung-gedung Pencakar Langit Ini Seperti Berada di Tengah Lautan)
Bob Buckhorn mengatakan pada hari Minggu malam, “Tidak ada yang lebih buruk daripada memanfaatkan sesama warga Anda pada saat seperti ini. Kami tidak akan mentolerir dengan cara apa pun terhadap mereka yang terlibat dalam perilaku kriminalitas, terutama di daerah yang paling parah terkena badai ini.
“Jika Anda masih berkeliaran di jalanan selepas jam enam sore, kami akan menangkap Anda dan menginterogerasi apa yang Anda lakukan di luar sana. Sangat penting bahwa semua orang tetap tinggal di rumah sampai kita menguasai keadaan ini.”
Orang yang terlihat di jalanan selepas pukul 18.00 akan ditangkap dan bisa dikenai tuduhan pelanggaran.
Penjarahan dan kekerasan juga menimpa tamu hotel di sebuah pulau yang menjadi lumpuh oleh Badai Irma.
Penjarah mulai merampok hotel dan pertokoan di St Maarten, Kepulauan Karibia, setelah badai kategori 5 itu memorakporandakan pulau tersebut pada hari Rabu.
Mereka yang masih bertahan di daerah yang masuk kekuasaan Belanda itu mengatakan bahwa situasi tersebut seperti “perang sipil” karena penjarah yang bersenjata pistol dan pisau berkeliaran di lokasi yang rentan.
(Baca juga:Mengapa Badai-badai Ini Dinamai Secara Alfabetis? Ada Harvey, Irma, Lalu Jose)
Tentara Belanda dikerahkan pada hari Jumat untuk membantu pihak berwenang di pulau tersebut, yang sedang kacau akibat komunikasi putus diterjang badai tersebut.
Kemarin, Perdana Menteri William Marlin mengatakan bahwa jam malam masih berlaku di pulau tersebut dan bahwa penjarahan telah 'mereda'.
Marlin mengatakan, sekitar 1.600 wisatawan yang berada di pulau tersebut telah dievakuasi dan 1.200 lainnya sedang diupayakan dipindah.
Pada hari Jumat, Massimiliano Napoliello, manajer sebuah bar di Pantai Maho, St. Martin, dengan putus asa menyerukan kepada keluarga, anak-anak dan bayi-bayi untuk keluar dari pulau itu.
Dia menulis di Facebook, “Situasi di SXM benar-benar seperti neraka! T IDAK ADA AIR, TIDAK ADA MAKANAN, TIDAK ADA LISTRIK, TIDAK ADA KOMUNIKASI!
"Mereka benar-benar terisolasi dan ada PENJAHAT yang membawa SENJATA DAN PISAU dan penjarahan terjadi di mana-mana!
“TIDAK ADA KEAMANAN, TIDAK ADA ATURAN, TIDAK ADA HUKUM, DAN TIDAK ADA PERLINDUNGAN SEKARANG SEKARANG!'
Media lokal melaporkan bagaimana sekelompok pria melumpuhkan keamanan dan staf di Simpson Bay Resort sebelum menuju ke kamar-kamar untuk mengambil perhiasan dan uang.
"Mereka bahkan meninju dan menendang turis yang berusaha menghentikan mereka dari penjarahan. Terima kasih Tuhan untuk marinir dan polisi yang datang dan mengendalikan situasi," kata seorang turis kepada The Daily Herald.
(Baca juga:Tidak Siap Hadapi Amukan Irma, 5,6 Juta Warga Florida Mengungsi)
Personel militer menahan lima pria dan daerah tersebut kemudian dikuasai oleh petugas kepolisian dan penjaga pantai.
Banyak penduduk pulau itu menyarankan lewat media sosial orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Toh ada orang lokal yang tak terjerumus ke dalam kejahatan.
Seperti yang dilakukan karyawan bar Ranchos di Teluk Simpson, tak jauh dari hotel yang dijadikan sasaran penjarahan, membuat dapur umum dan memberi makanan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Robin Pieters berbagi video di Facebook tentang tindakan orang yang dianalogikan dengan Orang Samaria yang Baik. Bar tersebut juga mendorong usaha lain melakukan hal yang sama.
Perdana Menteri mengatakan banyak negara dan masyarakat telah menawarkan bantuan kepada St Maarten, namun kondisi cuaca akan menentukan bagaimana hal ini dapat dikoordinasikan.
Pihak berwenang masih berusaha untuk mengetahui tingkat kerusakan pulau tersebut, namun dia mengatakan 28 petugas kepolisian kehilangan rumah saat Badai Irma dan Jose melanda.