Intisari-Online.com - Baik bangunan untuk perumahan penduduk maupun untuk umum, bangunan di Florida, AS, sebenarnya dirancang dan dibangun agar kuat menghadapi amukan badai yang datang dari Samudra Atlantik.
Tapi badai Irma yang menghantam kawasan Florida--juga Harvey yang menghabisi Texas--pada awal bulan September ini ternyata begitu dahsyat.
Pemerintah AS sendiri mengakui serangan badai Harvei dan Irma seperti serangan nuklir mengingat akibat yang ditimbulkan demikian luar biasa.
(Baca juga: Akibat Hantaman Badai Irma, Gedung-gedung Pencakar Langit Ini Seperti Berada di Tengah Lautan)
Hampir 90% kawasan yang sedang dilalui badai porak-poranda dan untuk jangka waktu tertentu sebelum semua infrastruktur dibenahi kawasan itu menjadi lokasi yang tidak layak huni.
Untuk meminimalkan korban akibat amukan badai dan tim SAR yang kewalahan sewaktu melaksanakan pertolongan, ketika badai Irma akan melanda Florida, semua warga yang jumlahnya lebih 6 juta orang diharuskan mengungsi.
Sebenarnya tidak semua warga diharuskan mengungsi ketika badai Irma melanda Florida, terutama para aparat keamanan, tim pemadam kebakaran, tim SAR, anggota polisi, dan para pengelola kebun binatang.
Para petugas kebun binatang yang sudah terlatih memang harus bertahan di bangunan-bangunan khusus yang tahan terhadap amukan badai bersama hewan-hewan yang semula tinggal di kebun binatang.
Binatang-binatang itu semuanya terjamin keselamatan dan kebutuhan makanannya karena fasilitas untuk menampung binatang-binatang itu saat terjadi bencana alam sudah dibuat secara khusus.
Fasilitas untuk binatang bahkan lebih lengkap dan canggih dibandingkan fasilitas keselamatan yang diperuntukkan bagi manusia.
Misalnya, untuk mengamankan ratusan burung Flamingo sudah disediakan kolam dalam ruangan kokoh dan tertutup sehingga aman dari gempuran badai Irma.
Binatang-binatang buas seperti harimau atau singa juga sudah mendapatkan tempat dan stok makanan yang memadai serta dijamin tidak akan lepas.
Jika sampai lepas dan berkeliaran di dalam kota, para binatang buas itu jelas akan menimbulkan masalah baru.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR