Intisari-Online.com – Peneliti mengumumkan, akibat polusi yang terjadi di timur jauh, timbul badai dan pola perubahan iklim di Lautan Pasifik, yang bisa merubah iklim di Amerika Utara.(baca juga: Ternyata Pemanasan Global Lebih Parah Dari Dugaan Kita!)
Renyi Zhang, profesor ilmu atmosfer dari Texas A&M University ini mengatakan, “entah cuaca di Amerika Utara akan berganti ke arah yang lebih baik, atau buruk, sulit mengatakannya sekarang.”
Polusi dari Asia menciptakan siklon baru yang lebih kuat, di dataran pasifik. Siklon itu tercipta karena ada pergerakan panas yang cepat dari daerah tropis ke kutub utara.
Zhang dan kolega menggunakan komputer untuk mempelajari efek aerosol terhadap perubahan iklim. Aerosol adalah partikel yang tertahan di udara.
Menurut Zhang, kebanyak aerosol bersifat polutan dan berasal dari manusia.
Contohnya sulfat, senyawa gas buang yang berasal dari pertambangan batu bara ini, merupakan senyawa paling banyak yang terdapat di udara.
Peneliti mulai mencari implikasi aerosol secara global. Model iklim global standar, belum bisa memecahkan formasi awan yang sangat penting untuk menganalisis perubahan iklim.
Maka dari itu, peneliti menggunakan model multiscale untuk membandingkan atmosfer praindustri saat 1850, dengan atmosfer sekarang.
Melalui simulasi tersebut, peneliti meyakini bahwa aerosol buatan manusia yang tersebar ke pasifik, sangat berpengaruh terhadap badai yang melanda timur saat musim dingin.(baca juga: Udara Bersih Malah Membuat Badai)
“Badai dahsyat itu juga memiliki efek penting dalam atmosfer global, badai itu meningkatkan arus panas dari daerah-daerah ekuator menuju Arktik.” Ujar Zhang. (news.nationalgeographic.com)