Praktik pemberiaan nama badai di cekung Atlantik itu mulai dilakukan pada awal 1950-an, "Demi mempercepat identifikasi badai sebagai pesan peringatan, karena nama lebih mudah diingat ketimbang angka dan istilah teknis," kata WMO dalam laman resminya.
Metode identifikasi lama yang didasarkan kepada garis lintang dan garis bujur sering memuat kesalahan, terutama karena badai tidak pernah pasti. Lain hal penamaan topan, di mana badai tropis di Pasifik Utara bagian barat dinamai, malah jauh lebih rumit, berdasarkan masukan 14 negara di kawasan ini.
Setiap negara mengajukan 10 nama kandidat - boleh nama hewan, tanaman, tanda astrologis, tokoh mitologi, atau apa pun itu - yang kemudian dikaji Komite Topan WMO yang bermarkas di Tokyo. Begitu diadopsi, setiap negara masih boleh mengeluarkannya dari laporan cuaca nasional mereka masing-masing.
Agar aman dan tidak membuat bingung, badai-badai itu diurutkan. Untuk badai siklon di Samudera India, proses penamaan secara alfabetis melibatkan Bangladesh, India, Maladewa, Myanmar, Oman, Pakistan, Sri Lanka dan Thailand.
(Baca juga: Hujan Es dan Badai di Bandung: Hujan Es Merupakan 1 dari 7 Peristiwa Cuaca yang Spektakuler)
WMO mencermati proses ini yang dimulai pada 2000.
Kembali ke Atlantik, nama-nama super gelombang adalah campuran dari bahasa Inggris, Spanyol, dan Prancis yang umum dipakai di kawasan ini.
Nama-nama badai juga seperi berjenis kelamin, ada seperti laki-laki, ada juga nama perempuan. Tetapi selama Perang Dunia Kedua, para pelaut AS menamai badai-badai itu dari nama istri dan anak perempuan mereka.
Praktik ini diteruskan oleh pemerintah AS yang selalu menamai badai dengan nama perempuan. Tapi karena dianggap seksis pada 1970-an, maka mulai 1979 metode memperempuankan badai itu pun diubah.
Namun menurut studi pada 2014 yang dimuat jurnal PNAS, badai-badai yang dinamai dari nama perempuan ternyata lebih dahsyat karena orang biasanya tidak terlalu membuatnya serius.
(Baca juga: Badai Matahari, Penyebab Hilangnya Atmosfer Mars yang Kaya Oksigen)
Sebelum diambil alih para meteorologis dan birokrat, proses penamaan badai jauh lebih informal.
Pada abad ke-19, nama badai diambil dari identitas santa atau orang suci Katolik. Bahkan di Australia, nama badai diambil dari nama politisi yang tidak disukai orang.
Apalah arti sebuah nama, tapi kalau untuk mempermudah penyebutan kenapa tidak?
Source | : | antaranews.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR