Advertorial

Gunakan Uang Salah Transfer untuk Foya-foya, Mahasiswa Ini Harus Menanggung Akibatnya

Moh Habib Asyhad

Editor

Perusahaan yang menyalurkan pinjaman pendidikan untuk para mahasiswa mengirim 14 juta rand, padahal mestinya hanya 1.400 rand atau Rp1,4 juta setiap bulannya.
Perusahaan yang menyalurkan pinjaman pendidikan untuk para mahasiswa mengirim 14 juta rand, padahal mestinya hanya 1.400 rand atau Rp1,4 juta setiap bulannya.

Intisari-Online.com -Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kenikmatan. Apalagi kenikmatan gara-gara salah transfer uang.

Belum lama ini seorang mahasiswi di Afrika Selatan menerima transferan sebesar 14 juta rand (sekitar Rp14 miliar). Celakanya, ia menggunakan uang salah transfer untuk foya-foya, untuk membeli ponsel pintar, membeli pakaian, dan dan lain sebagainya.

(Baca juga:Eits, Jangan Sembarangan Menggunakan Uang Salah Transfer oleh Bank, Ini Aturan Hukumnya)

Namanya juga salah transfer, tentu pihak bank berhak memintanya kembali. Karena sebagian uang itu sudah digunakan, mahsiswi yang tidak disebutkan namanya itu kini sibuk memikirkan bagaimana mengembalikan uang itu.

Perusahaan yang menyalurkan pinjaman pendidikan untuk para mahasiswa mengirim 14 juta rand, padahal mestinya hanya 1.400 rand atau Rp1,4 juta setiap bulannya.

Jumlah itu sesuai dengan jumlah yang harus diterima mahasiswi muda tersebut.

Universitas Walter Sisulu, di Mthatha, di Provinsi Tanjung Timur, mengatakan kesalahan terjadi pada bulan Juni, yang merupakan masa penyaluran pinjaman negara untuk pendidikan tinggi.

“Kesalahan baru diketahui setelah masalahnya dilaporkan oleh seorang mahasiswa lain kepada kami,” kata Jurubicara Universitas Walter Sisulu, Yonela Tukwayo, seperti dikutip kantor berita AFP.

Tukwayo menambahkan, mahasiswi yang beruntung itu sudah sempat menghabiskan uang sekitar 800 ribu rand atau lebih dari Rp800 juta.

Sisa uang sudah ditarik kembali dari rekeningnya, dan dia kini harus memikirkan untuk mengembalikan uang yang sudah digunakannya.

“Dia bertanggung jawab atas jumlah yang sudah dibelanjakan, sebagai bagian dari kesepakatan kami dengan para mahasiswa yang mendapat pinjaman,” tegas Tukwayo.

Media setempat melaporkan, mahasiswi bersangkutan sempat berfoya-foya dengan membeli pakaian mahal, satu telepon pintar baru, berpesta, maupun jalan-jalan ke Cape Town dan Johannesburg.

Situs Times Live sempat menemukan pesan Facebook di mana mahasiswi itu mengaku, ia sendiri yang sebenarnya melaporkan kesalahan pengiriman kepada pihak berwenang.

Lewat pesannya dia menyatakan memang menerima dana senilai Rp13 miliar pada 1 Juni.

“Pertanyaannya adalah, bagaimana itu menjadi berita umum? Jawabannya amat sederhana dan ada di depan kita, mereka lupa menyebut satu bagian bahwa saya yang melaporkan masalahnya kepada pihak berwenang.”

(Baca juga:Protes Kekerasan Perempuan, Tiga Ribuan Celana Dalam Tergantung di Jalanan Afrika Selatan)

Namun disebutkan Times Live, pesan itu sudah dihapus dari lini masa akun Facebook-nya pada Rabu (30/8).

Kesalahan pengiriman dan aksi “foya-foya” si mahasiswi ini menimbulkan sorotan lagi atas masalah yang dihadapi badan yang memberikan pinjaman bagi mahasiswa dari keluarga miskin.

Sebab, mereka harus berjuang keras untuk bisa memenuhi semua permohonan pinjaman.

Artikel Terkait