Kesal Karena BRI Tidak Terima Setoran dalam Bentuk Uang Logam, Pria Ini Posting Bukti Transfer

Ade Sulaeman

Editor

Kesal Karena BRI Tidak Terima Setoran dalam Bentuk Uang Logam, Pria Ini Posting Bukti Transfer
Kesal Karena BRI Tidak Terima Setoran dalam Bentuk Uang Logam, Pria Ini Posting Bukti Transfer

Intisari-Online.com - Seorang pria asal Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, mengunggah bukti transfer Bank Rakyat Indonesia di Facebook. Pria ini kesal karena BRI tidak mau menerima setoran dalam bentuk uang logam.

Kejadian berawal saat pria bernama lengkap Zulkifli Parangka ini akan mentransfer uang sejumlah Rp510.642 di Teras Pasar BRI Unit Beo, Senin (5/1/2014), pukul 12.45 Wita.

“Saya serahkan sejumlah uang, termasuk satu keping uang logam pecahan Rp500 dan dua keping pecahan Rp100. Namun, teller yang bernama Kristin menolak menerima uang logam itu,” tutur Zulkifli, Selasa (6/1/2015).

Kontan Zulkifli menanyakan alasan BRI tidak mau menerima setoran dalam bentuk uang logam. Sang petugas bank menjawab bahwa kebijakan tersebut diambil karena nasabah BRI juga tidak mau menerima uang logam.

“Karena ditolak, saya ganti dengan pecahan uang kertas Rp1.000, tapi teller itu tidak kembalikan selisih dari yang harus saya terima, sebesar Rp300. Itu kan hak saya. Saya setor Rp700, mereka tidak terima. Giliran saya ganti Rp1.000, malah tidak dikembalikan sisanya,” lanjut Zulkifli.

Apa yang diceritakan Zulkifli dalam posting-an yang ditulisnya di Facebook memancing cerita yang nyaris sama dari beberapa pengguna Facebook lain.

“Kami juga pernah mau transfer uang dalam pecahan Rp2.000, Rp5.000, dan pecahan Rp10.000 sejumlah Rp2 juta. Akan tetapi, mereka tidak mau terima dan minta ditukar dulu dalam pecahan Rp50.000-an, apalagi pecahan logam,” tutur pengguna Facebook dengan akun Linda.

Sayangnya, saat Zulkifli hendak mengadukan kebijakan BRI yang tidak mau menerima setoran dalam bentuk uang logam, nomor pengaduan di BRI Unit Beo sudah tidak terpampang lagi. Pihak BRI Beo belum dapat dikonfirmasi terkait keluhan nasabahnya ini. (kompas.com)