(Baca juga: Bukan Bikin Manuver yang Apik di Udara, Inilah yang Paling Menggembirakan Bagi Seorang Pilot Pesawat Tempur)
Tapi tanpa diduga, AU Jepang berhasil membentuk unit kamikaze baru yang berpangkalan di Formosa.
Serangan yang dilancarkan pada awal Mei itu melibatkan 30 kamikaze dan berhasil menghancurkan kapal penyapu ranjau USS Aaron War dan destroyer Little.
Dua kapal pendarat yang sedang berusaha membantu memadamkan api Aaron, LCS 25 dan LSM 195 juga berhasil dihantam kamikaze.
Kapal pendarat dan pengangkut logistik LSM 195 yang sudah terhantam kamikaze bahkan meledak dahsyat setelah ratusan roket dan amunisi lainnya terkenan efek panas sehingga menewaskan 85 awak dan melukai 156 lainnya.
Karena mengalami kerusakan yang demikian parah LSM 195 kemudian ditinggalkan oleh semua awaknya.
Serangan kamikaze terus berlanjut hingga petang hari dan terus memakan para korbannya.
Sekitar pukul 18.30 waktu setempat, para pilot kamikaze secara berturut-turut berhasil menghujamkan diri ke destroyer Macomb dan kapal perang USS Little.
Pada 3 Mei kamikaze yang berpangkalan di pulau Kyushu kembali menyerang kapal-kapal perang Sekutu di perairan Okinawa dan menimbulkan korban yang cukup besar.
(Baca juga: Hiroo Onoda, Tentara Jepang yang Sampai Ajal Menjemput pun Tak Sudi Menyerah kepada Tentara Sekutu)
Serangan yang dilaksanakan oleh pilot-pilot professional hanya berlangsung selama satu jam tapi sejumlah kapal perang seperti destroyer Luce dan Morrison, serta LSM 190 berhasil ditenggelamkan. Destroyer luce yang terhantam tepat di bagian meriamnya dan meledak menyebabkan 149 awaknya tewas.
Sementara destroyer Morrison yang dihantam dua kamikaze sekaligus dan tenggelam dalam beberapa menit, mengalami nasib yang fatal. Korban yang tewas 159 orang dan 103 awak lainnya hilang.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR