Alkaloid bisbenzylisoquinoline termasuk senyawa S,S-tetrandrine (sebagai alkaloid utama lebih dari 3% dalam S akar).
Senyawa ini, berdasarkan penelitian, bekerja mengalangi perkembangan tumor ganas pada ginjal (neuroblastoma).
Juga mempunyai aktivitas dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit pembuluh darah jantung (kardiovaskuler), termasuk penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gangguan lambung akibat tidak adanya irama lambung atas (supraventricular arrhythmia).
Senyawa itu juga berpengaruh sebagai antiradang, pereda radang (prostaglandin), pengumpul zat pembeku darah, penekanan radang sendi dan mencegah produksi nitric oxide.
Adapun senyawa aktif lainnya ialah R,S-isotetrandrine, R,S-chondocurine, homoaromoline, dan fangchinoline.
Senyawa R,S-isotetrandrine bekerja sebagai saluran aktivitas kalsium dan mencegah produksi nitric oxide.
(Baca juga: Kasus Meninggalnya Dr. Ryan, Kenali Empat Penyebab Mati Muda Ini)
Dalam suatu uji coba, senyawa ini berhasil menekan perkembangan tumor, terutama adanya pengaruh dari senyawa J2-O-tetradecanonyl-phorbol-I3-acetate dalam tes kanker kulit pada tikus.
Senyawa R,S-isotetrandrine bersama homoaromoline dan langchinoline mencegah penyakit alergi (histamin). Senyawa R,S-chondocurine juga menekan produksi nitric oxide.
Menurut The Merck Index, an Encyclopedia of Chemicals and Drugs edisi ke-10, bila nitric oxide bereaksi dengan udara dan gas lambung, akan berubah menjadi nitrogen dioxide dan nitrogen tetroxide yang bersifat racun dan merusak jaringan.
Nitrogen dioxide merupakan salah satu gas berbau busuk yang berbahaya karena mengakibatkan radang pada paru-paru.
Gejala keracunan tak diketahui karena hanya sedikit terasa sakit. Tetapi dalam beberapa hari berikutnya, penderita meninggal karena terjadi penimbunan zat cair dan gas dalam jaringan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR