Tindakan irasional dalam kerumunan massa sering disebut dengan “mob” dan “copycat riots”.
Mob dan copycat riots merupakan kasus di mana orang hanya meniru apa yang mereka lihat tanpa berpikir.
Teori psikologi yang mendukung adalah pada kerumunan orang tidak bertindak rasional berdasar pikirannya sendiri.
Sehingga tindakan mereka dipengaruhi oleh identitas sosial, pemahaman kolektif, norma, dan nilai kerumunan itu.
(Baca juga: Kriminolog UI: Aksi Main Hakim Sendiri Akibat Warga Sudah Tidak Percaya Polisi)
Kericuhan/kerusuhan dalam kerumunan umumnya terjadi ketika kelompok merasa bahwa konfrontasi merupakan satu-satunya cara untuk mengubah situasi.
Dalam psikologi massa (kerumunan) tindakan irasional dapat dijelaskan. Inilah jawaban mengapa orang mudah terprovokasi dan ricuh dalam kerumunan:
1. Anggota kerumunan cenderung tidak jadi diri sendiri
Perilaku massa dalam kerumuhan (khususnya aksi kerusuhan) biasanya tidak terduga dan terjadi spontan.
Teori ini menyatakan bahwa dalam satu kelompok orang terpengaruh dan tanpa sadar melakukan hal yang berlawanan dengan norma pribadi.
Di sini, emosi pemimpin kelompok yang menguasai. Orang banyak meniru tanpa berpikir.
2. Kerumunan mengutamakan solidaritas
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR