Intisari-Online.com - Warga Palestina sudah bisa kembali beribadah di masjid Al-Aqsa, Jerusalem, pada Kamis (27/7/2017) untuk pertama kalinya setelah hampir dua minggu konflik dengan Israel yang membatasi akses masuk.
Israel telah menyingkirkan semua detektor metal yang dipasang di semua pintu masuk ke kawasan masjid Al-Aqsa menyusul penembakan terhadap dua polisi Israel oleh tiga pria keturunan Arab.
"Otoritas agama Islam di Jerusalem mengibau warga Palestina untuk masuk ke masjid Al-Aqsa untuk sembahyang setelah siang hari," kata pejabat Waqf, otoritas Islam yang mengelola masjid tersebut, seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Pasukan keamanan Israel menutup sebagian wilayah di Kota Tua, Jerusalem, Sabtu (15/7/2017), di mana sebuah situs suci Haram al-Sharif berada.
Penutupan dan pengamanan ekstra ketat diberlakukan setelah aksi penembakan yang menewaskan dua polisi oleh tiga orang Arab di dekat komplek Al-Aqsa, Jumat (14/7/2017) kemarin.
(Baca juga: Meski Diduduki Israel, PBB Menegaskan Bahwa Kota Tua Ini Milik Palestina)
Seperti yang telah diberitakan, ketiga pelaku serangan pun akhirnya ditembak mati di pekarangan masjid tersebut.
Selanjutnya, pihak berwenang Israel mengambil keputusan yang sangat tidak biasa, yakni menutup kompleks masjid Al-Aqsa untuk shalat Jumat.
Setelah mendapat tekanan internasional, terutama juga dari negara-negara Islam, Israel membuka kembali kawasan Bukit Kuil dan Haram al-Sharif, yang meliputi masjid Al-Aqsa, di Jerusalem, Minggu (16/7/2017).
Dua dari sembilan gerbang menuju kawasan itu dibuka untuk umum.
Menurut otoritas Israel, pembukaan gerbang atau pintu masuk ke kawasan Bukit Kuil dilakukan secara bertahap, seperti dilaporkan Reuters.
(Baca juga: Gerakan Zionisme Israel Pembawa Masalah di Tanah Palestina Hingga Saat Ini)
Kawasan itu sempat ditutup setelah ada insiden penembakan dua tetara di Israel. Namun, setelah adanya demonstrasi massa dan protes oleh otoritas agama Islam, akhirnya dibuka kembali.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Masjid Al-Aqsa Dibuka Lagi untuk Warga Palestina”.