Intisari-Online.com – Ada banyak orang yang ingin memerangi ISIS di Suriah.
Tidak terkecuali mereka yang masuk kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
Dilansir dari independent.co.uk, sekelompok orang LGBT diketahui telah membentuk unit militer mereka sendiri untuk memberantas organisasi Islam tersebut.
Menurut mereka, ISIS secara brutal telah menganiaya orang-orang LGBT selama beberapa tahun.
ISIS juga menganggap gay sebagai kejahatan yang dapat dihukum mati.
(Baca juga: Tembak Mati Militan ISIS yang Tertangkap, Militer Libya Benarkah Militer Libya Melanggar HAM?)
Oleh karena itu, mereka membentuk sebuah unit militer LGBT dan menamakannya The Queer Insurretion and Liberation Army (TQILA, dibaca “tequila”) atau Tentara Pemberantasan dan Pembebasan LGBT.
Unit militer ini didirikan di bawah payung Tentara Gerilya Internasional Revolusioner (IRPGF), sebuah kelompok anarkis yang mengambil bagian dalam perang melawan ISIS.
Formasi TQILA sendiri telah diumumkan pada sebuah postingan di halaman Twitter.
“Kami, Pasukan Gerilya Internasional Revolusioner (IRPGF) secara resmi mengumumkan pembentukan Tentara Pemberantasan dan Pembebasan LGBT (TQILA).
TQILA adalah sebuah subkelompok IRPGF yang terdiri dari rekan-rekan LGB dan juga orang-orang yang berusaha menghancurkan biner gender.”
Anggota TQILA sendiri pernah menyaksikan betapa menyeramkannya pasukan ISIS menyerang komunitas LGBT dan membunuh banyak anggotanya dengan alasan “mereka sakit” dan “mereka tidak wajar”.
“Foto-foto pria gay yang dilempari batu sampai mati oleh ISIS adalah sesuatu yang tidak bisa kita lewatkan begitu saja.”
Terakhir, untuk alasan keamanan, nama-nama anggota TQILA tidak akan diungkap.