Penemuannya itu menjadi sejarah yang sangat berperan bagi lahirnya lensa kontak.
(Baca juga: (VIDEO) Edan! Penumpang Pesawat Ini Lakukan Hal Tak Senonoh di Atas Pesawat!)
Inovasi lensa kontak seperti yang ada sekarang ini baru dilakukan oleh ahli gelas berkebangsaan Jerman, F.E. Muller, pada 1887.
Sedangkan lensa kontak yang dapat dipakai untuk mengatasi gangguan penglihatan ditemukan oleh ahli fisika Swiss, Adolf Eugen Fick dan koleganya, Edouard Kalt, ahli optik Prancis.
Lensa kontak yang mereka buat pertama-tama dikenakan pada hewan sebelum akhirnya untuk manusia. Lensa itu dibuat dari bahan kaca cekung yang cukup berat dengan diameter 18 - 21 mm.
Penemu lensa kontak yang lain adalah Joseph Dallos. la berhasil membuat lensa dari bahan yang mirip dengan sklera mata (permukaan mata/bagian mata paling luar).
Ketika polymethilmethacrylate (PMMA), sejenis bahan plastik lentur, ditemukan tahun 1935, bahan ini segera menarik perhatian untuk dijadikan bahan lensa kontak.
Adalah William Feinbloom, ahli optometri Amerika Serikat, yang pertama membuat lensa kontak berbahan campuran PMMA dengan gelas pada 1936.
Sejak itu sejumlah ilmuwan Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris seakan berlomba melakukan penemuan sekaligus pembaharuan terus-menerus dalam upaya memberikan kenyamanan bagi pengguna optik.
(Baca juga: Bikin Terharu! Bantu Istrinya Jualan, Pengemudi Grab Ini Gunakan Cara yang Sangat Unik)
Teknologi lensa kontak terus berkembang hingga tahun 1990. Kala itu hanya orang-orang berkelas yang menggunakannya.
Untuk mendapatkannya pun cukup sulit dan cara penggunaannya kurang populer. Saat itu orang masih terfokus dan terbiasa dengan penggunaan kacamata.
Bahkan, kehadiran alat bantu yang kecil ini sempat tak dipercaya banyak kalangan. Namun, sang waktu membuktikan bahwa lensa kontak layak dicoba. (Dari berbagai sumber/Nis)
(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 2006)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR