Oleh karena itu, temuan ini diasumsikan sebagai korban eksekusi.
Kerangka yang ditemukan tidak dalam posisi layaknya pemakaman yang biasanya dilakukan.
Para peneliti berasumsi bahwa para korban dibuang setelah proses eksekusi dan dikubur secara massal.
Baca Juga : Cerahkan Bibir yang Gelap Cukup dengan Lemon, Ini 5 Caranya
Lebih lanjut, penemuan ini diduga berasal dari kelompok Farisi, sebuah sekte kuno Yahudi yang terkenal karena menentang Raja Hasmonean Alexander Yannai pada abad pertama SM.
Pemerintahan Yannai seringkali dilambangkan dengan perang tiada akhir, salah satunya bentrokan internal antara orang-orang Farisi dan Saduki—kedua sekte Yahudi kuno dengan pandangan yang sangat bertentangan terhadap Yudaisme.
Yannai sendiri merupakan pendukung setia orang-orang Saduki.
Saat perayaan pesta Tabernakel, Yannai memimpin sebagai Imam Besar di Bait Suci di Yerusalem, menunjukkan dukungannya terhadap orang Saduki dengan menolak melakukan upacara penyerahan air dengan benar.
Baca Juga : 4 Cara Tangani Membludaknya Sampah Plastik di Dunia, Termasuk di Indonesia
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR