Advertorial
Intisari-Online.com - Indonesia dan bencana gempa bumi seperti dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Bukan rahasia lagi jika Indonesia adalah negara yang rawan mengalami gempa bumi, bahkan sudah sejak zaman dahulu kala.
Pasalnya, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gempa bumi di Indonesia.
Mulai dari aktivitas gunung berapi dan pergerakan lempeng, semua bisa berimbas pada gempa bumi.
Baca Juga : Sesar Palu Koro, Belah Pulau Sulawesi jadi 2 dan Paling Berpotensi Sebabkan Gempa serta Tsunami di Palu
Indonesia yang terletak di simpang pertemuan tiga lempeng aktif, yaitu Indo-Australia di selatan, Eurasia di utara dan Pasifik di timur menghasilkan lebih dari 70 sesar aktif dan belasan zona subduksi.
Ini pula yang memunculkan jalur gempa dan rangkaian gunung aktif di seluruh Indonesia. Setidaknya ada empat sesar (patahan) yang aktif dan sangat berbahaya bagi Indonesia:
1. Sesar Sumatera
Sesar ini terdiri dari belasan segmen utama dan ratusan segmen lokal yang aktif dan belum terekam dengan pasti bagaimana karakteristik gempa yang dihasilkan.
Baca Juga : Sunda Megathrust, Ancaman Besar Bagi Jakarta, Bisa Timbulkan Gempa Hingga 9 SR
Sesar ini memanjang lebih dari 1.600 kilometer dari Aceh sampai Lampung dan terus bergerak naik.
Tepat di atas sesar ini juga berjajar puluhan gunung api aktif. Tahun 2004-2009 trjadi 303 gempa dengan kekuatan lebih dari 5.
Kawasan Bukit Barisan di Sumatera Barat termasuk yang paling sering dan paling rawan dilanda gempa.
2. Sesar Mentawai
Sesar Mentawai berbentuk patahan naik akibat patahnya batuan dari tabrakan dua lempeng.
Sesar ini memanjang dari utara ke selatan Kepulauan Mentawai. Diperkirakan gempa yang diakibatkan pergerakan sesar ini akan berkekuatan lebih dari magnitudo 5 bahkan mencapai 8.
Baca Juga : Mengungkap Kepalsuan Kisah Kapal yang Diyakini Hilang Selama 91 Tahun di Segitiga Bermuda
3. Sesar Lembang
Patahan ini memanjang dari timur ruas jalan tol Padalarang hingga Gunung Manglayang sejauh 25 kilometer di bawah tanah Bandung.
Sesar ini aktif bergerak 3-5,5 sentimeter setiap tahunnya.
Pergerakan sesar ini bisa mencapai kekuatan magnitudo 7 dan akan sangat berbahaya bagi daerah Lembang dan sekitarnya.
4. Sesar Palu Koro
Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala disebabkan oleh aktivitas Sesar Palu Koro.
Sesar ini membelah Pulau Sulawesi menjadi dua, mulai dari perairan Laut Sulawesi yang berbatasan dengan Selat Makassar hingga ke Teluk Bone.
Sear ini sangat aktif dengan pergerakan mencapai 35-55 milimeter per tahun.
Tahun 1909, pergerakan sesar ini juga menimbulkan gempa dahsyat dengan magnitudo 7 yang menghancurkan banyak rumah di Palu.
Baca Juga : Gempa Kobe, 'Tamparan Keras' yang Mengubah Cara Jepang Menghadapi Bencana Alam