Advertorial
Intisari-Online.com - Tak lama berselang dari kasus ratusan gempa yang mengguncang Lombok, gempa dan tsunami malah menerjang Donggala dan Palu pada Jumat (28/9/2018) sore.
Bencana ini tentu menjadi pukulan telak ke-dua bagi seluruh rakyat Indonesia.
Duka yang mendalam saat gempa Lombok masih belum usai, kali ini Palu dan Donggala turut luluh lantak.
Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi warga Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Baca Juga : Gempa dan Tsunami Palu Bisa Menimbulkan Trauma Berat bahkan Depresi bagi Korban, Ini Alasannya
Desa Gumantar merupakan salah satu wilayah di Lombok Utara yang terkena dampak gempa paling parah.
Hampir semua rumah di Gumantar roboh. Bahkan saat ini warga Gumantar banyak yang tidur di tenda-tenda pengungsian beratap terpal.
Namun hati kecil mereka tersentuh dan sangat ingin membantu meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Dengan semangat solidaritas ini, warga Gumantar khususnya dusun Tenggorong dan dusun Beleq menjual hasil bumi mereka berupa buah pisang.
Baca Juga : Palu, Kota Multihazard yang Rawan Diterjang Beragam Wujud Bencana
Hasil panen pisang diangkut dan dibawa ke Kota Mataram untuk dijual dan uangnya akan disalurkan pada para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Kami sudah lebih dulu merasakan gempa. Kami tahu bagaimana rasanya. Karena itu, kami ingin membantu semampu kami untuk meringankan beban saudara-saudara kami di Palu yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami," kata Kepala Dusun Beleq, Syahrir dilansir dari siaran pers Kagama Care di Lombok Utara, Senin (1/10/2018).
Nantinya uang hasil penjualan pisang akan diberikan pada Kagama Care dan akan diteruskan ke posko-posko pengungsian di Palu dan Donggala.
Tak bisa dipungkiri bahwa gempa memberikan trauma yang mendalam pada semua warga Gumantar, Lombok Utara.
Di tengah semua proses pemilihan diri yang tengah mereka lakukan saat ini, betapa hebatnya mereka yang masih ingat berbagi dengan korban di Palu dan Donggala.
Semangat Gumantar ini bisa menjadi salah satu contoh solidaritas yang luar biasa.
Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain! Semoga lekas pulih, Palu dan Donggala!
(Penulis asli: Andreas Maryoto, seperti dimuat di Harian Kompas edisi 1 Oktober 2018)
Baca Juga : Sunda Megathrust, Ancaman Besar Bagi Jakarta, Bisa Timbulkan Gempa Hingga 9 SR