"Mereka telah menjalankan versi betanya, maka mudah sekali mendeteksi perbedaan mutu antara hasil pencarian mereka dengan mesin pencari lain. Mutu layanan mereka lebih bagus. Itu sebabnya kami berani berinvestasi," tegas Moritz.
Moritz juga memperhitungkan faktor Brin dan Page. Dia melihat, ada kecenderungan perusahaan yang didirikan sepasang entrepreneur dengan visi yang sama mempunyai peluang untuk sukses.
Hal itu telah terbukti pada Microsoft (Bill Gates dan Paul Allen), Apple (Steve Jobs dan Steve Wozniak), serta Yahoo!. Moritz melihat kemungkinan itu juga di Google. "Mereka sosok muda yang luar biasa cerdas."
Sedangkan Doerr, yang sukses mengembangkan Compaq, Sun Microsystems, dan Amazon.com tertarik pada dinamika jangka panjang internet dan janji bahwa Google akan menjadi salah satu yang berperan dalam evolusi itu.
Moritz dan Doerr setuju, Brin dan Page akan tetap memegang kendali dalam Google Inc., meski nantinya Google Inc. diwajibkan mengangkat CEO berpengalaman untuk mengelola perusahaan.
Baca Juga : 5 Kesalahan Terbesar Google Maps yang Pernah Terjadi, Bahkan Sampai Sebabkan 2 Negara Berselisih!
Kesepakatan itu tentu membuat Brin dan Page sumringah. Komputer Google Inc. pun bertambah, dari 300 buah menjadi 2.000 buah dalam bulan berikutnya.
Mereka pun kini dapat membuat sistem cadangan, yang akan mengambil alih tugas, jika pusat data Google Inc. bermasalah. Sangat kontras dengan kondisi sebelumnya, ketika mereka masih sangat mengandalkan superkomputer rakitan dari PC murahan.
Pada akhir 1999, meski Google telah melayani tujuh juta pencarian dalam sehari, pendapatannya dari kontrak-kontrak lisensi tetap kecil. Brin dan Page memang tidak peduli soal menjadi kaya, tapi mereka tetap saja tidak tega melihat Google berjalan tertatih-tatih. Keduanya berpikir keras untuk memecahkan soal ini.
Keduanya berkonsultasi dengan banyak orang, sebelum memutuskan mengambil jalur iklan, untuk memastikan mereka tidak melakukan kesalahan. Karena pendapat mereka soal iklan masih belum berubah, "Makin baik mesin pencari, makin sedikit iklan yang dibutuhkan konsumen."
Baca Juga : Pantas Saja Tak Tersedia di Google Playstore, Rupanya 5 Aplikasi Android Ini Sangat Canggih
Secara pribadi, mereka tidak suka halaman yang putih bersih berubah menjadi hiruk pikuk.
Setelah melakukan riset, prinsip tadi membawa mereka pada ide cemerlang, yakni membuat sponsored link, agar terdapat batasan tegas antara hasil pencarian dan iklan.
"Google dibayar untuk setiap pencarian yang terjadi. Kami beruntung sekali karena memilih menampilkan iklan yang dikaitkan dengan pencarian, ketimbang menampilkan flash banner ads. Kami juga dibayar oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan mesin pencari kami," tambah Page.
Pelan tapi pasti, penyempurnaan demi penyempurnaan (terutama keberhasilan memisahkan aspek pelayanan publik dan kebutuhan finansial) membuat Google kian terkenal. Perusahaan ini bahkan tak terpengaruh, ketika booming saham internet berantakan pada tahun 2000.
Baca Juga : Komisi Eropa Kini Dalam Ancaman Donald Trump Hanya karena Mendenda Google Sebesar Rp72 Triliun
Saat banyak bisnis dotcom megap-megap, Google malah menawarkan pencarian dalam beragam bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Google juga memperkenalkan pencarian nirkabel yang dapat diakses di telepon seluler.
Google makin berkibar, setelah Yahoo! setuju memakai mesin pencari bikinan Brin dan Page di belakang layar situs mereka, menggantikan Inktomi. Kesepakatan ini membuat Google pada awal 2001 tercatat melayani 100 juta pencarian per hari, atau 10.000 pencarian per detik, naik jauh dari jumlah layanan 15 juta pencarian per hari pada 2000.
Baca Juga : Tak Terima Dituduh Lakukan Monopoli, Google Ancam Tak akan Lagi Berikan Sistem Operasi Android Secara Gratis
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR