Intisari-Online.com - Sebuah desa yang jarang diketahui oleh orang-orang mendadak ramai didatangi oleh pengunjung dari luar desa, bahkan luar Indonesia.
Desa ini mempunyai pasar yang tidak biasa, beraneka ragam makanan tradisional Jawa (kususnya) dijajakan di tempat ini, juga ada kesenian Jawa yang bisa dilihat oleh pengunjung.
Namun untuk bertransaksi di pasar ini para pembeli tidak membeli dengan mata uang rupiah, kok bisa?
Ternyata inilah salah satu keunikan dari Pasar Papringan.
Baca Juga : Inilah 4 Alasan Mengapa Xiaomi Begitu 'Perkasa' di Pasar Indonesia
Pasar ini terletak di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pasar ini hanya buka setiap Minggu Wage dan Pon.
Pada pintu masuk terdapat panitia yang melayani penukaran mata uang rupiah menjadi Uang Pring.
Reporter Intisari berhasil menuju lokasi dan mendapatkan banyak informasi terkait pasar tradisional ini.
Baca Juga : Perekonomian India Sempat Meningkat, Kini Nilai Mata Uang Rupee Malah Merosot
Bu Ela, selaku Koordinator Keuangan memberikan informasi bahwa di Pasar Papringan ini terdapat banyak jenis makanan tradisional.
"Ada sekitar 140 jenis makanan yang dijual di Pasar Papringan," katanya.
"Semua koordinator maupun penjual berasal dari Dusun Ngadiprono."
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR