Advertorial
Intisari-Online.com- Salah satu perusahaan terkemuka di industri pertahanan Turki, Roketsan, membuat rekor dengan artileri roketnya yang terbesar di dunia.
Roket tersebut mampu meluncurkan ratusan roket dalam 2 menit dari satu kendaraan militer, klaim perusahaan.
Jobaria, Multiple Cradle Launcher (MCL), ini dikembangkan oleh Roketsan untuk Uni Emirat Arab (UEA).
Lebih jauh, ia telah masuk dalam Guinness World Records untuk artileri roket terbesar di dunia dalam hal jumlah barel.
Baca Juga : Abaikan Sanksi AS, Turki Siap Terima Rudal S-400 Rusia, NATO Makin Khawatir
UEA meminta baterai artileri roket besar pada satu kendaraan sejak militernya menghapus secara bertahap, BM-21 Grads, sebuah peluncur roket multi-peluru berukuran 120 mm milik Soviet.
MCL memiliki keunggulan signifikan daripada BM-21 Grads.
BM-21 Grads membutuhkan tim lebih dari 30 pasukan untuk enam kendaraan peluncurnya, sedangkan MCL hanya membutuhkan tiga kelompok untuk beroperasi dan meluncurkan jumlah roket yang sama (240).
Sistem ini memiliki empat peluncur roket yang melekat pada masing-masing trailer yang membawa enam puluh roket 122mm.
Baca Juga : Bukan Cuma Indonesia, Mata Uang Iran Juga Menyentuh Titik Terlemah dan 25 Orang Tewas Akibat Protes
Ia dapat menembakkan 240 Roketsan 122mm T-122 roket Sakarya yang dilengkapi dengan hulu ledak tinggi pada target dengan jangkauan maksimum sekitar 37 kilometer.
Semua rudal dapat ditembakkan dalam waktu kurang dari dua menit, membuat laju tembakan dua putaran per detik.
Setelah meluncurkan roket, tim pendukung dapat memuat ulang sistem rudal dalam waktu sekitar 30 menit.
Didirikan pada tahun 1988, Roketsan memulai produksi pada tahun 1992 di bawah program "Proyek Produksi Bersama Eropa Stinger."
Baca Juga : Selama 77 Tahun Wanita Ini Menunggu Suaminya Pulang dari Perang, Hanya Ini yang Ditemuinya
Dalam beberapa dekade terakhir, perusahaan telah memproduksi sistem pertahanan udara, peluru kendali presisi, solusi perlindungan balistik, dan berbagai turnkey sistem lahan.
Meskipun masih belum jelas mengapa UAE akan membutuhkan peluncur roket paling masif di dunia, mungkin, sistem rudal telah menemukan rumah baru dalam aliansi yang dipimpin Saudi terhadap Yaman.
Ada juga kemungkinan lain negara bersiap-siap untuk konflik di Selat Hormuz, ketika Washington dan Teheran bertengkar tentang siapa yang mengontrol selat antara Teluk Persia dan Teluk Oman.
Bagaimanapun, perang akan datang, dan peluncur roket terbesar di dunia akan digunakan.