Intisari-Online.com - Kehadiran kapal selam AS, USS Michigan di Korea Selatan tenyata tidak membuat gentar Korea Utara.
Pemimpin Korut Kim Jong Un terus saja sesumbar akan menyerang menggunakan rudal nuklir ke AS dan menghancurkan kapal induk USS Carl Vinson melalui “satu serangan mematikan”.
(Baca juga: Hadapi Ancaman Korut, AS Kirim Kapal Selam Bertenaga Nuklir dan Dilengkapi Senjata Pemusnah Massal)
Tidak hanya itu, Kim Jong Un juga melancarkan perang urat syaraf terhadap Korsel dengan melakukan latihan penembakan artileri menggunakan peluru tajam.
Latihan penembakan artileri yang dilaksanakan pada hari Selasa (25/4) itu berlangsung kawasan Wonsan di dekat perbatasan Garis Demarkasi 38th Pararell yang memisahkan Korsel-Korut sejak Perang Korea berakhir (1953).
Secara psikologis latihan penembakan artileri itu memang membuat militer Korsel ketar-ketir.
Sebab dalam beberapa kali gempuran artileri yang dilancarkan oleh Korut, militer Korsel tidak bisa melakukan pencegahan.
(Baca juga: Gotham Shield, Operasi Khusus yang Disiapkan AS untuk Hadapi Serangan Nuklir, Termasuk dari Korut)
Pada bulan November 2010 gempuran artileri yang dllancarkan Korut ke arah pangkalan militer Korsel di pulau Yeonpyeong telah menimbulkan kerusakan hebat dan menewaskan dua orang marinir.
Pada bulan Maret 2014 Korut juga melancarkan tembakan artileri ke perairan Korsel dan membuat latihan perang AS-Korsel terganggu.
Korsel memang membalas serangan artileri itu tapi militernya tidak berani melancarkan serangan yang bersifat invasi.
Hingga saat ini Korut memang merasa memiliki persenjataan artileri yang lebih superior dibandingkan Korsel.
(Baca juga: Jika Korut Sampai Menyerang Korsel Menggunakan Ribuan Roket, Bisa-bisa Seoul Jadi Neraka)
Jumlah persenjataan artileri Korut yang terdiri dari beragam meriam lapangan jumlahnya mencapai ribuan dan sebagian besar di antaranya merupakan produksi sendiri.
Salah satu senjata artileri andalan Korut adalah M-1989 Koksan kaliber 170 mm yang jarak tembaknya mencapai 300 km.
Dengan jarak tembak sejauh itu hampir semua kota-kota di Korsel bisa dihantam peluru meriam artileri Koksan tanpa bisa dicegah.
Pasalnya hingga saat ini belum ada persenjataan militer yang bisa mencegat peluru meriam artileri kaliber besar.
Yang bisa dilakukan adalah menghancukan posisi meriam bersangkutan melalui gempuran udara atau bombardemen menggunakan meriam artileri, meriam kapal perang dan rudal untuk sasaran permukaan.
Tapi posisi meriam altlleri Korut itu banyak yang tersembunyi secara rahasia di dalam bungker bawah tanah sehingga sulit dideteksi menggunakan radar.
Yang pasti latihan penembakan artileri Korut yang hanya berjarak sekitar 46 km dari kota Seoul memang telah berhasil membangkitkan trauma militer dan penduduk Korsel.
Peristiwa gempuran artileri di Yeonpyeong yang tidak bisa diantisipasi Korsel kemungkinan bisa terulang.
Apalagi jika manuver militer Korut yang tidak bisa diprediksi itu tiba-tiba mengarahkan tembakan ribuan meriam artilerinya menuju Korsel.