Bukan Pemerintah, Melainkan Google yang Bakal Tentukan dan Bangun Masa Depan Umat Manusia

Ade Sulaeman

Editor

Google
Google

Intisari-Online.com - Perusahaan teknologi raksasa dunia, Google, telah melakukan konferensi pengembang tahunannya di dekat kantor pusatnya di Mountain View, California. Perusahaan ini memamerkan beberapa kemajuan dan sistem operasinya.

(Baca juga: Inilah 7 Negara yang Paling Sering Dicari di Google, Ada Malaysia dan Singapura. Indonesia?)

Salah satunya adalah menjadi perusahaan “A.I-first” yaitu kemajuan teknologi yang didorong dengan teknik kecerdasan buatan seperti dilansir nytimes.com.

Teknologi ini akan memainkan peran dalam produk konsumen, seperti penerjemah instan Google yang dapat mengenali istilah penelurusan manusia yang unik.

Tidak hanya itu, Google ingin menggunakan kecerdasan buatan ini untuk mengajarkan komputer memahami bahasa, melihat dan mendengar, untuk mendiagnosa penyakit, dan bahkan untuk menciptakan senin.

Google tidak sendirian dalam membangun masa depan dari A.I. Ada empat anggota lain yang disebut Frightful Five yaitu Amazon, Apple, Facebook, dan Microsoft. Secara kolektif, kelimanya adalah salah satu investor terbesar dalam penelitian dan pengembangan di planet ini.

(Baca juga: Menurut Peneliti Google, Ada Campur Tangan Korea Utara dalam Penyebaran Virus Ransomware WannaCry)

Menurut laporan, mereka telah menghabiskan lebih dari 60 miliar US Dollar tahun ini untuk penelitian dan pengembang. Mereka tepat di bawah pemerintah feredal AS yang menghabiskan 67 miliar US Dollar.

Ada dua cara untuk menanggapi investasi besar para perusahaan raksasa teknologi ini di masa depan. Di satu sisi, kita bangga dan optimis bahwa apa yang mereka lakukan akan berdampak besar pada masyarakat dunia.

Contoh, adanya mobil self-driving dan metode komputerisasi untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit sehingga mengurangi biaya perawatan.

Tapi investasi besar ini bisa membuat perusahaan teknologi di A.I seimbang dan mendekati apa yang harusnya dilakukan pemerintah setiap negara. Atau teknologi ini hanya akan memberi keuntungan pada mereka atau malah satu perusahaan saja.

(Baca juga: Ini Dia 8 Ilmuwan Indonesia Paling Top Berdasarkan Google Scholar Citation, Cuma 1 dari Bidang Humaniora)

Untuk itu, Greg Brockman, pendiri dan ketua teknologi OpenAI, menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus setuju bahwa dana dari pemerintah harus lebih banyak dari yang mereka ke luarkan.

Dengan kata lain, pemerintah ataupun Google dan perusahaan raksasa teknologi lainnya harus bekerja sama untuk membangun masa depan dan mengubah dunia.

Artikel Terkait