Akhir-akhir ini banyak psikolog merasa bahwa informasi yang bermacam-macam juga bisa menyesatkan. Jadi, silakan atlet memilih dan mencoba metodenya sendiri. Sebab jiwa dan kepekaan setiap individu berbeda, dan setiap olahraga mempunyai aturan permainan yang berbeda pula.
Pada jenis olahraga tertentu, misalnya yang berhubungan dengan alam, seperti ski, selancar angin, atau terjun payung, peraturan permainannya relatif lebih kompleks. Apa yang dipelajari bisa terganggu kalau atlet tidak memusatkan perhatian pada peraturan.
5 Langkah Menuju Prestasi
Berikut ini 5 langkah yang bisa dilakukan sendiri oleh atlet agar bisa mencapai prestasi yang diinginkan.
1. Lakukan monolog
Monolog akan memotivasi diri untuk melakukan hal-hal yang benar. Selain itu, hal negatif bisa dihindari, sementara hal positif terdukung. Jangan pernah berkata, 'Pukulan saya jelek.” Tapi, "Pukulan berikutnya akan lebih baik."
2. Instruksi diri sendiri
Ini merupakan perintah terhadap diri sendiri. "Saya mampu melakukannya" merupakan contoh perintah yang benar. Caci rnaki selama atau setelah pertandingan tidak ada gunanya.
3. Hilangkan sifat mutlak
Hal ini membantu mengurangi tekanan mental dalam pertandingan dan menerima kekalahan dengan positif. "Pada pertandingan yang berat, kedudukan nomor tiga juga tidak jelek!" Kalaupun kalah, jangan sedih.”
4. Realistis dalam berlatih
Bersikap realistis dalam berlatih mengasah keseriusan. Paling baik jika orang punya tujuan dan target yang jelas. Segala hal dianalisis. Berbagai kemungkinan dibuat realistis dan tak lepas dari kemungkinan gagal.
5. Santai
Sikap santai sangat penting demi menghindari ketegangan bertanding. Selain itu sikap ini bisa menghilangkan kejang.
(Ditulis oleh Werner Enzmann/Cis, dan dimuat di Intisari edisi Agustus 1994)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR