Jika kita terus membandingkan diri kita dengan orang lain dari waktu ke waktu, maka kita tidak bisa menikmati masa sekarang dengan baik. Hidup kita terjebak pada kisah kekalahan dan kegagalan masa lalu dan tidak merasa baik jika kita tidak mencapai apa yang orang lain sudah capai.
5. Keadaan orang lain selalu terlihat lebih baik ketimbang keadaan kita
Semakin kita membandingkan diri dengan orang lain, maka semakin sulit kita untuk mensyukuri keadaan kita sendiri. Rasanya keadaan orang lain selalu lebih baik dari keadaan kita.
6. Terobsesi pada masa depan
Sangatlah baik jika kita mempersiapkan masa depan dengan bijaksana. Namun menjadi tidak baik jika diiringi dengan motivasi yang salah. Misalnya, ingin mengalahkan si A, ingin berkuasa, dsb. Kadang-kadang obsesi tersebut membuat kita menghalalkan segala cara untuk menang dari orang lain.
7. Sering menahan amarah
Membandingkan diri dengan orang lain dapat membuat kita marah dan benci terhadap diri kita sendiri. Kita menjadi lebih sensitif terhadap kesuksesan hidup orang lain. Emosi yang tidak terkendali itu, jika terus dipelihara bisa menghancurkan jiwa kita.
8. Menghakimi orang lain
Karena membandingkan diri dengan orang lain, kita mulai memisahkan diri kita dengan orang tersebut. Kita mulai menilai dan menghakimi orang lain karena sebetulnya kita iri terhadap kesuksesannya.
9. Kurang bersyukur
Rasa syukur adalah formula ajaib yang dapat membuat kita bahagia. Namun jika pola pikir kita hanya soal perbandingan, dijamin kita tidak bisa menerima kebahagiaan dari rasa syukur itu.
10. Orang yang kita kasihi tidak bahagia
Saat kita membandingkan diri dengan orang lain, kita tidak merasa bahagia. Akibatnya hubungan dengan orang lain pun tidak berjalan harmonis. Orang-orang yang mengasihi kita bisa kecewa kepada kita.
Dapat dipastikan semua tanda di atas membawa kerugian bagi kita. Karena itu, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Selamat bersyukur dan menerima keadaan kita sebagaimana adanya!
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR