Tak Sanggup Sediakan Telur dalam Jumlah Besar, Bali Gagal Dikunjungi Kapal Induk AS

Agustinus Winardi
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

USS Carl Vinson dan para kapal pengiring perlu suplai logistik.
USS Carl Vinson dan para kapal pengiring perlu suplai logistik.

Intisari-Online.com -Setelah mengadakan latihan perangbersama militer Korsel dan Jepang di perairan Semenanjung Korea sepanjang akhir Maretlalu kapal induk USS Carl Vinson bersama para kapal pengiringnya berlabuh di Pangkalan AL Singapura, Changi Naval Base.

(Baca juga: Baik dalam Perang ataupun Damai, Kehadiran Kapal Induk Selalu Mengundang Beragam Makna)

Sebagai negara yang merupakan sekutu AS, fasilitas militer Singapura memang bisa digunakan untuk berlabuh kapal-kapal perang AS yang berada di bawah komando Armada Ke-7 Pasifik(US Pasific Command) kapan saja.

Lalu apa keuntungan Singapura dengan berlabuhnya kapal induk Carl Vinson dan para kapal pengiringnya itu? Tentu saja uang.

Ketika berlayar Carl Vinson mengangkut lebih 5000 personel militer baik yang merupakan awak kapal maupun operator jet-jet tempur yang diusung oleh kapal induk bertenaga nuklir itu.

(Baca juga: 56 Tahun Menjelajahi Samudera, Kapal Induk Tertua di Dunia INS Viraat pun Dipensiunkan AL India)

Kapal-kapal perang lainnya yang selalu mengiringi Carl Vinson juga diawaki oleh ribuan orang.

Makaketika semua awak kapal itu mendarat di Singapura, otomatis Singapura kemasukan ribuan turis yang tidak perlu susah-susah diundang.

Semua kapal perang yang tergabung ke dalam Carl Vinson Strike Group itu juga perlu mendapatkan suplai logistik baru terutama bahan makan untuk para awak kapalnya.

Kebutuhan logistik berupa makanan untuk dikonsumsilebih dari 5000 orang dalam waktu satu minggu saja sangat besar. Apalagi kapal induk bertenaga nuklir bisa berlayar bertahun-tahun tanpa mendarat.

(Baca juga: Makin Tegang, Kapal Induk China Lintasi Selat Taiwan)

Jadi kebutuhan logistik untuk para awak kapal saja secara hitungan bisnis nilainya sangat luar biasa.

Kapal induk bahkan punya aturan jika negara bersangkutan tidak bisa menyediakan logistik dalam jumlah besar, mereka juga tidak mau berlabuh.

Pasalnya pernah ada kejadian, salah satu kapal induk AS berencana berlabuh di pulau Bali. Tapi karena Bali tidak mampu menyediakan telur dalam jumlah besar. bahkan jika semua telur ayam di seluruh Bali dikumpulkan, ternyata tidak bisa mencukupi kebutuhan logistik kapal induk.

Akhirnya kapal induk itu memutuskan batal berlabuh.

Jadi intinya sebuah negara secara ekonomi akan sangat beruntung jika ada battle strike group kapal induk berlabuh. Karena mereka pasti menggelontarkan dollar dalam jumlah sangat besar.

Artikel Terkait