Advertorial
Intisari-online.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence mengungkapkan alasan mengapa pembentukan Pasukan Luar Angkasa harus segera dilakukan.
Diwartakan Sky News (9/8/2018), Pence menyebut adanya ancaman dari China dan Rusia menjadi penyebab harus segera dibentuk cabang keenam militer AS itu.
Berpidato di Pentagon, wapres berusia 59 tahun itu menyebut China dan Rusia mengembangkan sebuah fasilitas anti-satelit secara agresif.
"Mereka mengembangkan sebuah fasilitas yang bisa mengarahkannya ke negara kita, dan memberikan ancaman bagi angkasa kita," tegas Pence.
SCMP melaporkan, Pence memberi contoh Rusia dan China mengembangkan senjata seperti laser yang bertujuan mengurangi efektivitas militer AS.
Pence melanjutkan, dia membutuhkan dukungan dari Partai Republik maupun Demokrat untuk memuluskan pembentukan divisi luar angkasa itu.
Menteri Pertahanan Jim Mattis awalnya menentang pembentukan cabang militer terbaru itu dengan menyatakan "picik dan terbatas".
Namun, dia akhirnya melunak. Dia menyatakan kini AS perlu mempertimbangkan luar angkasa sebagai salah satu zona perseteruan.
"Kami sepenuhnya sepakat dengan fokus presiden bahwa melindungi angkasa bisa melindungi keamanan maupun ekonomi kami," paparnya.
Pence menambahkan pembentukannya bakal dilakukan tahun depan dengan estimasi selesai 2020, atau di akhir jabatan Presiden Donald Trump.
Terakhir kali AS membentuk cabang militer terbaru adalah Angkatan Udara pada 1947 silam, di mana mereka juga mencakup Komando Angkasa.
Baca juga:Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS
Selama proses pembentukan, Pence menjelaskan AS bakal membentuk komando angkasa terpisah yang dipimpin jenderal berbintang empat.
Pasukannya bakal diambil baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Korps Marinir, dan Pasukan Penjaga Pantai.
Analis militer menyatakan, pembentukan pasukan angkasa itu bakal menggerus Angkatan Udara karena terdapat dua matra yang sama.
Trump sebelumnya sempat meminta Kongres untuk membuat mengucurkan anggaran 8 miliar dolar AS, atau Rp115,4 triliun, untuk pos keamanan angkasa. (Ardi Priyatno Utomo)
Baca juga:Hanya Bergaji Rp767 Juta/Tahun Tapi Pangeran Harry Bisa Punya Kekayaan Rp579 Miliar, Ini Kisahnya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Bentuk Pasukan Luar Angkasa untuk Tangkal Rusia dan China".