Advertorial

Wanita Suku Ini Tak Pernah Mandi, Namun Mereka Punya Rahasia untuk Menjaga Kecantikannya

Moh. Habib Asyhad
Masrurroh Ummu Kulsum
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Wanita di suku ini dilarang keras untuk mandi, mereka juga dibatasi mencuci tangan dengan air. Mereka punya cara menjaga kecantikannya.
Wanita di suku ini dilarang keras untuk mandi, mereka juga dibatasi mencuci tangan dengan air. Mereka punya cara menjaga kecantikannya.

Intisari-Online.com – Sudah kita pahami bersama, bahwa definisi cantik bagi tiap orang atau bangsa itu berbeda.

Sementara negara Barat memandang wanita cantik adalah yang bertubuh seksi, kulit putih, postur ideal, di tempat lain bisa sangat berbeda.

Beberapa wanita yag tinggal di daerah tertentu pun kadang harus mengikuti aturan yang berlaku di lingkungannya.

Suku pribumi Himba di Nambia Utara, Afrika, salah satunya yang menetapkan aturan aneh bagi kaum wanitanya.

BACA JUGA:Terkenal Gagah Berani, Bung Karno Ternyata Tidak Tegaan Melihat Binatang Tersiksa atau Diburu

Suku Himba adalah suku terkenal dari 'orang merah' di Nambia Utara. Populasinya mencapai 50 ribu jiwa.

Suku ini tidak mengizinkan wanita untuk mandi, namun wanita dari suku mereka dianggap yang paling cantik di benua itu.

Lebih-lebih untuk mandi, kaum wanita suku Himba juga dibatasi untuk mencuci tangan mereka dengan air.

Meski begitu, wanita suku Himba punya rahasia untuk menjaga kecantikannya.

Cara mereka mandi tidak memakai air melainkan menggunakan asap.

Caranya denga menaruh arang bakar ke dalam mangkuk kecil berisi tanaman herbal (kebanyakan daun dan cabang kecil pohon Commiphora) dan menunggu asap naik.

Setelah itu mereka akan membungkuk di atas mangkuk yang berasap. Panas dari asap tersebut akan membuat mereka berkeringat.

Untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh, mereka akan menutup diri dengan selimut sehingga asap terperangkap di bawah kain.

Selain itu, wanita suku Himba juga melukis atau mengolesi tubuhnya dengan campuran lemak mentega dan oker (tanah merah), dua kali dalam sehari.

BACA JUGA:Baru Pertama Ke Indonesia, Pengacara Jepang: Kok, Bisa, Ya, Siapa pun Dikawal Polisi di Jalan Tol?

Mereka percaya, itu akan menjaga kulit terlindungi dari matahari dan serangga.

Orang-orang Himba percaya, warna merah itu indah dan melambangkan merahnya bumi dan darah.

Wanita suku Himba mengenakan rok pendek dari kulit kambing sebagai pakaian mereka.

Mereka juga melapisi rambutnya yang panjang dengan tanah liat merah, dengan jumbai di ujungnya.

Gaya mereka sanga rumit, ini tergantung pada apakah mereka sudah menikah serta usia.

Sementara itu wanita dalam suku Himba berperan dalam merawat anak-anak serta memerah ternak saat pagi setiap harinya.

Sedangkan para pria bertugas menggembala ternak.

BACA JUGA:Gara-gara Aplikasi Kencan, Data Rahasia Jet Tempur F-35 Inggris Bocor

Artikel Terkait