Teroris Legendaris Itu Akhirnya Mendapatkan Vonis Penjara Seumur Hidup Ketiga Kalinya

Moh Habib Asyhad

Editor

Carlos the Jackal
Carlos the Jackal

Intisari-Online.com -Selasa (2/3) sepertinya akan menjadi hari yang tak terlupakan bagi Ilyich Ramirez Sanchez. Bagaimatidak, teroris legendaris yang kerap disebut dengan Carlos the Jackal itu mendapatkan vonis penjara seumur hidup untuk kali ketika.

(Pelaku Teroris Tunggal, Bukti Indoktrinasi Teroris Lewat Medsos Berjalan Efektif)

Disebut oleh The Guardian, vonis kali ini diberikan oleh pengadilan di Prancis kepada “The Jackal” atas serangan mematikan di salah satu pusat pertokoan di Paris, Prancis, pada 1974 silam.

Sebelumnya, pria kelahiran Venezuela ini telah mendapat dua vonis penjara seumur hidup di Prancis atas pembunuhan dan sejumlah serangan teror yang dilakukan pada periode 1970-an dan 1980-an.

Laki-laki yang kini berusia 67 tahun itu mengutuk vonis tersebut dengan menyebutnya sebagai “Pengadilan yang tidak masuk akal”.

Salah satu alasan keberatan The Jackal adalah peristiwa itu terjadi pada 42 tahun silam. Menurutnya, tidak ada bukti yang menyebut keterlibatannya dalam serangan teror itu.

Tapi hakim berkata lain. Lima hakim yang ada dalam pengadilan itu menilai Carlos the Jackal bersalah karena telah melempar sebuah granat ke pusat pertokoan. Akibat aksi itu, dua orang tewas dan 32 orang terluka.

Dia hari pertama sidang, Carlos the Jackal menuding pengadilan itu sebagai “upaya memanipulasi keadilan”. Ia menyebut, aksi yang dilakukannya di masa lalu merupakan aksi “seorang profesional yang revolusioner”.

(Brigjen Teddy Divonis Seumur Hidup karena Korupsi Rp163 miliar)

Bahkan dalam sidang yang berlangsung pada 1997, The Jackal menuduh badan intelijen Israel, Mossad, sebagai pihak yang memanipulasi sejumlah pembunuhan pada 1975, dan seolah menjebaknya sebagai pelaku.

Carlos the Jackal (film)

Ini dilakukan Mossad, menurut Carlos the Jackal, karena aktivitasnya yang mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak berdirinya negara Israel.

Sebelumnya, Carlos The Jackal mendapat vonis mati atas serangan terhadap pembunuhan dua polisi Prancis dan seorang informan pada 1975, serta serangan bom dan teror di periode 1980-an.

Sebutan Carlos the Jackal sendiri didapat Ilyich Ramirez Sanchez berkat pemberitaan The Guardian. Sebab, dalam sebuah penggeledahan, ditemukan novel The Day of the Jackal yang ditulis Frederick Forsyth sebagai salah satu barang yang dimiliki Carlos.

Popularitas Carlos membuatnya kisahnya menjadi inspirasi atau sekadar mewarnai sebuah buku dan film.

Artikel Terkait