Intisari-Online.com -Indonesiamenerima hibah sebanyak 24jet tempur F-16 C/D Blok 52 dari AS yang mulai dikirim tahun 2014 lalu.Hingga saat ini sudah 19 unit F-16 yang diterima.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Sebenarnyaada sejumlah persyaratan antara negara pemberi hibah dan penerima hibah.
Yang harus dipahami bahwa proses hibah dalam persenjtaan bukan berarti gratis. Pasalnya, jet-jet tempur itu sebelum dikirim ke Indonesia harus diperbaiki dan upgrade terlebih dahulu agar laik terbang.
Untuk biaya perbaikan dan upgrade itu, misalnya pergantian suku cadang biayanya dibebankan kepada negara penerima hibah.
(Lima Lagi Pesawat F-16 Hibah dari AS akan Tiba di Lanud Iswahjudi?)
Semua suku cadang yang digunakan untuk melakukan perbaikan dan upgrade dijamin masih baru dan asli. Untuk biaya perbaikan (rekondisi) 24 F-16 C/D Pemeintah RI telah mengeluarkan anggaran sekitar 6 triliun rupiah.
Dalam aturan hibah negara penerima hibah jet-jet tempur biasanya juga tidak bersama persenjataannya. Meskipunsemua sistem persenjataan dalam pesawat berfungsi maksimal dan tidak dicopot, jika mau persenjataannya, negara penerima hibah harus membeli.
Dunia bisnis persenjataan memang tidak mengenal bahasa gratis dan dalam prosedur hibah jet tempur, bisnis as usual, tetap berjalan.
(Gerak Cepat, Cermat, dan Terkendalinya Penanganan Pesawat F-16 yang Tergelincir di Pekanbaru)
Misalnya saja jika 24 jet tempur F-16 C/D itu akan dipersenjatai bom dan rudal, anggaran yang dikeluarkan negara penerima sangatlah besar karenanilainya mencapai jutaan dollar AS.
Dalam operasional tempur tiap F-16 C/D bisa dipersenjatai kanon 20 mm, lebih 10 rudal, 4 roket, dan 8 bom berbagai tipe.
Kebutuhan akan persenjataan untuk jet-jet tempur merupakan suatu keharusan.Karena jikajet tempur tak ada persenjataannya akan seperti macan tanpa taring alias macan ompong.
Untuk merawat pesawat-pesawat tempur itu di kemudian hari suku cadang juga tetap dibutuhkan. Dengan demikian negara penerimahibah tetap harus mengeluarkan dana untuk membelinya.
Jadi program hibah jet tempur memang tidak gratis karena buntut dari hibah itu tetap berkesinambungan hingga pesawat-pesawat itu memasuki usia pensiun (grounded).
Namun yang jelas pesawat-pesawat hibah dijamin siap operasional karena sudah melalui tahap uji terbang sehingga dalam kondisi siap tempur (combat ready).
Salah satu uji terbangnya adalah melaluicara pengiriman jet-jet tempur F-16 itu denganterbang langsung dari AS.
Jika jet-jet tempur itu tidak dalam kondisi laik terbang tidak akan ada pilot-pilot AS yang mau menerbangkannya.
Pasalnya penerbangandari AS menuju Indonesia yang jaraknya ribuan kilometer dan bisa memakan waktu selama satu minggu, hanya bisa ditempuh jika jet-jet tempur bersangkutan dalam kondisi laik terbang.