4. Pengawasan massal
Para ahli juga khawatir bahwa AI dapat digunakan untuk pengawasan massal, seperti yang terjadi di China ketika berbagai kota menerapkan teknologi pengenalan wajah dan AI untuk membantu pihak berwenang menekan kejahatan.
Di China saat ini terdapat sekitar 200 juta kamera pengintai menurut New York Times.
Toby Walsh, profesor AI di Universitas New South Wales, mengatakan bahwa pengawasan "tinggi" pada masyarakat masuk ke dalam daftar konsekuensi menakutkan yang timbul dari AI.
5. Diskriminasi
Walsh mengatakan bahwa diskriminasi adalah salah satu dari sejumlah konsekuensi tak terduga dari teknologi.
Para ahli mengatakan, berkaitan dengan kelayakan menjadikan AI sebagai pemikir obyektif dan rasional, ketiadaan bias dalam mendukung satu ras tertentu, jenis kelamin atau seksualitas.
IBM bahkan memiliki peneliti yang berdedikasi untuk menanggulangi diskriminasi dalam AI dan awal tahun ini akan merilis dua set data yang berisi beragam wajah dengan wara kulit berbeda dan atribut wajah lainnya untuk mengurangi bias dalam sistem pengenalan wajah berteknologi AI.
Baca Juga: Perilaku 'Sadis' Raja-raja Mataram saat Meminta Berkah dari Nyai Roro Kidul
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR