2. Mengapa bisa hitam dan bau?
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim menjelaskan, air kali itu berwarna hitam dan beraroma busuk karena bersumber dari waduk-waduk sekitar yang sudah kotor terkena limbah rumah tangga.
"Karena gelontoran airnya itu bukan seperti air dari Ciliwung, dia dari waduk yang ada di sekitar situ," ujar Ali.
Ali mengatakan limbah rumah tangga itu yang membuat air di Kali Item menjadi bau dan hitam. Tak hanya bersumber dari air limbah rumah tangga, aliran air di Kali Item juga tidak lancar. Akibatnya air jadi tergenang dan bau busuk pun menyeruak ke lingkungan sekitar.
3. Dijernihkan dengan teknologi nano bubble
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan penjernihan kali yang berwarna hitam itu akan menggunakan teknologi "nano bubble".
"Ada namanya nano bubble untuk melakukan reservoir, melakukan treatment di situ supaya airnya bening, tidak bau. Kemudian akan kami lajukan proses penjernihan di sana," ujar Teguh.
Alat itu dipinjamkan secara cuma-cuma oleh perusahaan asal Singapura. Teguh mengatakan, alat tersebut sudah diuji coba Kementerian Lingkungan Hidup.
4. Pengerukan sulit dilakukan
Teguh juga mengatakan pengangkatan sedimen lumpur di Kali Item tidak bisa menggunakan alat berat. Sebab kali tersebut belum di-sheetpile.
Teguh mengatakan pengerukan akhirnya dilakukan di hulunya yaitu Kali Sentiong. Sebenarnya, pengerukan di Wisma Atlet juga sudah dilakukan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR