Advertorial
Intisari-Online.com - Pada tanggal 17 Desember 1903, Orville dan Wilbur Wright membuat sejarah ketika mereka mengemudikan penerbangan pertama yang berhasil di atas North Carolina.
Itu mungkin hanya berlangsung selama 12 detik yang mengukir sejarah, saat itu penerbangan tidak sepadat sekarang.
Sekarang, lebih dari satu abad kemudian, ada lebih dari 100.000 penerbangan setiap hari. Mengangkut rata-rata delapan juta orang di seluruh dunia.
Namun, secara statistik, bepergian melalui udara adalah cara paling aman untuk dilakukan.
Baca juga:Kasihan, Anak Perempuan Ini Alami Lumpuh Setelah Digigit Hewan Ini
Faktanya, 2017 adalah tahun teraman untuk perjalanan udara yang tercatat.
Meskipun demikian, bepergian dengan udara menanamkan perasaan teror di sebagian besar penduduk dunia.
Tentu saja, dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah insiden menghantui yang melibatkan pesawat.
Sepertihilangnya pesawat Malaysia MH370 yang misterius, yang masih belum ditemukan meskipun empat tahun pencarian intens dilakukan.
Ada jugakecelakaan aneh yang mengejutkan, penerbangan Southwest 957, di mana seorang penumpang tewas setelah tersedot keluar dari jendela yang rusak saat berada di ketinggian.
Meskipun sangat jarang, insiden mengerikan inicukup membuat orang takut naik pesawat.
Atau kecelakaan udara yang menimpa pasangan ini.
Diketahui, Mark dan Janet Davies terakhir terlihat pada tahun 1997 ketika pesawat yang mereka tumpangi meninggalkan landasan di Drummond Island Airpot, Michigan.
Pasangan itu sering melakukan penerbangan, melakukan perjalanan dari rumah mereka di Howell, Michigan ke Upper Peninsula,Michigan untuk liburan akhir pekan ke rumah liburan mereka.
Namun, perjalanan mereka pada tanggal 14 September 1997, berakhir dengan bencana ketika pasangan itu menghilang tanpa jejak.
Selama berminggu-minggu tim penyelamat mati-matian menyisir area 200 mil dengan harapan menemukan pasangan itu, yang merayakan ulang tahun Janet ke-52.
Ada harapan bahwa pasangan itu masih ditemukan hidupbila tim penyelamat datang tepat waktu.
Tapi pencarian itu ternyata sia-sia karena tim penyelamat gagal menemukan bahkan secarik kecil bukti untuk mengisyaratkan lokasi pesawat mereka tidak ada, yang telah dijadwalkan mendarat di Bandara Livingston.
Mark Davies adalah seorang pilot berpengalaman yang telah memegang lisensi pilotnya selama sepuluh tahun sebelum kejadian.
"Dia bersemangat terbang," kata adik Janet pada Ann Arbor News pada saat kejadian.
"Mereka terbang sepanjang waktu. Janet memiliki keyakinan penuh pada suaminya, dia seorang mekanik, jadi dia tahu mesin dengan baik."
Pasangan itu terakhir terlihat pada jam tiga sore pada hari Minggu dalam perjalanan ke bandara.
Hari Minggu itu sangat berkabut, yang berarti hanya sedikit orang yang melihat pesawat terbang melintasi langit.
Tim pencari menyimpulkan bahwapesawat mungkinjatuh ke danau setelah Mark Davies menjadi bingung dalam kondisi berkabut.
Misteri hilangnya pasangan ini telah menghantui kota Howell selama hampir 21 tahun.
Baca juga:Konyol, Israel Tembak Jatuh Drone Rusia yang Ternyata Buatan Israel Sendiri
Apa yang terjadi pada mereka? Ke mana mereka pergi? Apakah ada kemungkinan mereka masih hidup?
Ada banyak pertanyaan tentang hal itu dan kini kita bisa bisa menjawabnya.
Seorang rimbawan (ahli kehutanan) di dekat kota St. Ignace, Michigan, dapat menunjukkan apa yang terjadi lebih dari dua dekade lalu.
Menurut Badan Keselamatan Transportasi Nasional, reruntuhan pesawat kecil ditemukan di daerah terpencil dekat St. Ignace pada hari Rabu, 11 Juli.
Dipercaya bahwa itu adalah reruntuhan pesawat kecil Davies.
"Nomor ekornya cocok dengan sebuah pesawat yang telah hilang selama 21 tahun."
"Pesawat itu berwarna putih dan tempat itu memiliki batu kapur, sehingga mungkin telah tersamarkan dengan cara itu."
"Itu di daerah yang sangat terpencil di wilayah yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan daerah berhutan lebat."
Mudah-mudahan, penemuan ini akan memberikan keluarga Davies "kelegaan" yang sudah lama mereka tunggu-tunggu.(Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca juga:Intip Megahnya Hunian Baru Cristiano Ronaldo di Turin, Sewanya Rp600 Juta per Hari