Ternyata akhir musim gugur itu sampai tiga kali saya mendapat tugas menjemput Lady Diana ke Highrove. Kalau kami tiba, pangeran biasanya masih belum pulang berburu. Lady Diana menunggu sambil berjalan-jalan di kebun. Kemudian mereka akan minum teh dan makan malam berdua. Makanannya sederhana saja, sebab saya yang masak. Paling- paling dari telur.
Pukul 21.30 pangeran akan mengantarkan Lady Diana ke London dengan Land Rover bekas berburu. Mereka tidak bisa berdua saja, sebab seorang polisi selalu ikut duduk di belakang.
Esok paginya pangeran akan menjalankan tugas-tugasnya dan Lady Diana mengajar di taman kanak-kanak di Pimlico, seperti tidak pernah ada apa-apa.
Baca juga: Tidak Cantik tapi Punya Daya Tarik Seks Hebat, Beginilah Awal Mula Pangeran Charles Kepincut Camilla
Makan coklat terus tapi tambah kurus
Kalau Anda putra makota, berpacaran pun sulit. Wartawan mulai nongkrong siang-malam di muka flat Lady Diana. Jadi kini saya bukan cuma kebagian tugas menjemput, tetapi juga mengantarkan Lady Diana.
Menjemputnya bukan di flat itu, tetapi di tempat lain. Biasanya Lady Diana pergi ke rumah neneknya dulu atau ke tempat lain dengan mempergunakan taksi. Kalau ia sudah berada di dalam taksi, sulit bagi para penguntitnya untuk menemukan jejak. Pulangnya Lady Diana saya turunkan di belakang flatnya.
Kalau ia sedang duduk di samping saya di mobil sambil melonjorkan kakinya yang panjang itu dan mengobrol, rasanya saya hampir tidak percaya bahwa yang duduk di samping saya itu adalah calon ratu Inggris.
Ia senang tertawa dan selalu berbekal beberapa potong coklat Yorkie dan permen. Begitu naik ke mobil, ia akan menyodorkan bekalnya. "Ambil satu, Stephen, ayo dong," katanya.
Baca juga: Pangeran Charles Masa Kecilnya Kurang Bahagia Karena Sering Ditinggal oleh Orangtuanya
"Nanti Anda gemuk," kata saya memperingatkan. Ternyata ia malah tambah kurus, mungkin karena tertekan.
Kucing-kucingan dengan wartawan
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR