Baca juga: Pisahnya Putri Diana dan Pangeran Charles adalah Ramalan yang Menjadi Kenyataan
Kehadirannya segera menarik perhatian saya, karena ia lain daripada gadis-gadis yang selama ini pernah mendapat tempat di hati pangeran. Ia pemalu tetapi juga percaya diri, ia kelihatan cukup matang dan menarik tanpa dibuat-buat.
Persamaannya dengan kebanyakan gadis yang berhasil menarik hati pengeran ialah bahwa ia jangkung, cantik dan pirang.
Sikapnya yang ramah dan terbuka segera membuat seluruh awak kapal jatuh cinta kepadanya dan para pelayan menyukainya.
Lady Diana tampaknya calon yang tepat untuk menjadi istri Pangeran Charles. Apalagi masa lalunya 'bersih'. Namun, saat itu tidak terlintas dalam pikiran kami bahwa hal itu benar-benar akan terjadi.
Baca juga: Tentang Pangeran Charles yang Gampang 'Baper' Jika Disanjung 'Mulut-mulut Manis' Wanita Cantik
Soalnya, pangeran tampaknya bersikap biasa saja, walaupun mata Lady Diana selalu mengikutinya ke mana pun ia pergi.
Bulan berikutnya ratu dan keluarganya seperti biasa berlibur di Balmoral, Skotlandia. Ternyata Lady Diana termasuk salah seorang tamu yang diundang. Kami mulai merasa, pasti ada apa-apa. Bahkan pers pun sudah mencium bau.
Bulan berikutnya lagi Lady Diana dan neneknya, Lady Fermoy, menjadi tamu ibu suri di Birkhall, Skotlandia. Lady Fermoy memang sahabat ibu suri, sehingga dijadikan dayang tetapnya.
(Dayang di sini maksudnya lady-in-waiting, jadi tidak sama dengan pelayan biasa, melainkan jabatan tinggi yang diberikan kepada keluarga atau teman dekat kalangan atas, yang tugasnya menemani).
Baca juga: Kisah Puncak Kekecewaan Putri Diana Terhadap Pangeran Charles, Sungguh Bikin Nelangsa
Akhir bulan itu saya ditelepon pangeran. "Saya akan datang ke Highrove (rumah milik pangeran di Glouceshire). Lady Diana juga akan datang. Ia akan meneleponmu untuk memberi tahu di mana harus dijemput." Nada suara pangeran kedengarannya lain.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR