Stephen RauRau, seorang pengacara dari Botswana, yang adalah keturunan dari para pengungsi Herero juga ikut menuntut keadilan.
Leluhurnya pernah memiliki tanah, tetapi mereka mulai peradaban lagi di dekat Botswana pada awal abad ke-20.
"Jika bukan karena genosida, kami akan memiliki beberapa bagian tanah," kata RauRau.
Sekarang Ini ada 3 tuntutan yang sedang diperjuangkan:
Baca Juga: Sule Digugat Cerai: Ketahui 6 Zodiak yang Paling Berpotensi Bercerai dengan Pasangan
Pertama, mereka memperjuangkan hak atas tanah di Namibia.
Kedua adalah ganti rugi, meski beberapa tahun terakhir Jerman telah mulai menawarkan bantuan pembangunan kepada Namibia.
Tetapi banyak Herero dan Nama yang menyerukan ganti rugi secara langsung.
Seperti yang Jerman bayarkan kepada para korban Holocaust setelah Perang Dunia II.
Perjuangan ini telah berpindah ke AS berkat gugatan 2017.
Di bawah Alien Tort Statute, sebuah undang-undang yang memungkinkan orang asing untuk menuntut pelaku pelanggaran hak asasi manusia, Herero menantang Jerman di pengadilan federal AS.
Isu ketiga yang diharapkan adalah rekonsiliasi.
Setelah kuliah di Minnesota, Hengari kembali ke Namibia untuk memperjuangkan pembebasan.
Baca Juga: Mengenal Fyodor Kolychev, Sosok yang Nyawanya Paling Diburu oleh Penguasa Rusia yang Mengerikan
Dia tinggal di sebuah peternakan yang tidak jauh dari tempat di mana dirinya dibesarkan.
Namun dia belum merasa puas, karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.
"Kita semua perlu bergandengan tangan untuk melihat perubahan dalam kaum kita," katanya.
Baca Juga: (Foto) Konyol dan Kocak! Seperti Tak Punya Malu, Inilah 10 Kejadian Aneh di Bandara
Source | : | www.npr.org |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR