Intisari-Online.com- Dibesarkan tahun 1970-an di kawasan pertanian miskin di Afrika Selatan, Mbakumua Hengari sadar akan suatu hal.
Yakni bahwa kehidupan keluarga dan kaumnya yang miskin bukanlah tanpa sebab.
Hengari menyalahkan rasisme atas keadaan itu dan sekarang dirinya beserta sesamanya suku Herero di Namibia tengah berjuang untuk keadilan.
Sebelumnya, pemusnahan brutal terhadap mereka dilakukan oleh Jerman pada 1904.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Menewaskan Seorang Ayah dan 4 Putri Cantiknya, Hanya Istrinya yang Selamat
Genosida itupun sekarang disebut sebagai pendahulu Holocaust.
Awalnya pada abad ke-19, misionaris Jerman dan para tentara mulai berdatangan di Namibia dan menamainya sebagai Deutsch-Südwestafrika atau kawasan Afrika Barat Daya Jerman.
Mereka kemudian merebut semua harta benda, termasuk ternak, dan mengambil alih kawasan suku Herero dan Nama.
Bahkan jika orang Jerman mengetahui mereka memiliki binatang ternak, nyawanya akan melayang.
Baca Juga: Ternyata Inilah Alasan Kita Jarang Sekali Melihat Bangkai Kucing yang Mati
Setengah abad setelah genosida Herero, politik apartheid yang memisahkan ras hitam dengan penguasa barunya yang berkulit putih pun diberlakukan.
Dua hal itu sungguh memunculkan kemiskinan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat Namibia.
Bahkan hingga beberapa dasawarsa setelah negara itu merdeka, Herero masih berjuang untuk mendapatkan kembali apa yang pernah mereka miliki.
Source | : | www.npr.org |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR