Advertorial

Dalang Holocaust Terbunuh, Hitler Pun Ngamuk, 13.000 Warga Ceko Jadi Tumbalnya

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com - Pada 15 Maret 1939, Cekoslowakia diduduki Nazi dan dijadikan wilayah protektorat Jerman.

Baron Konstantin von Neurath diangkat sebagai penguasanya dengan jabatan Reichsprotektor.

Presiden Cekoslowakia Edward Benes dan kabinetnya mengungsi ke Paris lalu ke London dan mendirikan pemerintahan dalam pengasingan.

Tentara Cekoslowakia dibubarkan oleh Jerman. Walau institusi pemerintahan Cekoslowakia dipertahankan, namun semuanya tunduk kepada Jerman.

(Baca juga: Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang)

Perindustrian yang kuat di Cekoslowakia, termasuk persenjataan harus tetap berproduksi penuh, tetapi hasilnya buat kepentingan perang Jerman.

Pada mulanya penguasaan atas Cekoslowakia kurang disertai tindakan represif bengis sebagaimana dialami negara-negara lain yang diduduki Jerman, seperti Soviet, Yugoslavia, atau Polandia.

Sekalipun demikian bukan berarti kekejaman tidak terjadi di Cekoslowakia.

Penduduk keturunan Yahudi tetap menjadi sasaran utama “solusi akhir”, final solution, yaitu ditangkapi, dikirim, dan dibantai di kamp-kamp konsentrasi.

Di Cekoslowakia relatif jarang terjadi perlawanan sengit seperti yang ditunjukkan oleh para pejuang/partisan Yugoslavia, Rusia, Perancis dan lain-lainnya.

Tetapi karena merasa dijajah, akhirnya gerakan anti-Nazi mulai muncul, dimulai dengan unjuk rasa oleh para mahasiswa di Praha pada Oktober 1939.

Mereka memperingati hari kemerdekaan negerinya.

Di sini tabiat kejam Nazi yang sesungguhnya kelihatan. Sebagai balasannya, semua universitas ditutup dan sembilan mahasiswa dieksekusi.

(Baca juga: Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong)

Tekanan terhadap rakyat pun semakin terasa, sehingga menumbuhkan gerakan perlawanan di Cekoslowakia, yakni UVOD (Ustredni vedeni odboje domaciho) atau pimpinan pusat perlawanan dalam negeri.

Sekalipun demikian, aksi represif yang keras oleh Jerman belum sering dilakukan, karena strategi Nazi waktu itu lebih mengutamakan bagaimana mengeksploitasi kemampuan ekonomi dan industri kemiliteran Bohemia-Moravia semaksimal mungkin.

Kondisi ini secara drastis berubah ketika SS-Obergruppenfuhrer (Jenderal SS) Reinhard Heydrich pada September 1941 menjadi pejabat ‘protektor’ Bohemia dan Moravia.

Karena Konstantin von Neurath oleh Hitler dianggap kurang tegas terhadap rakyat Cekoslowakia.

Penilaian Hitler bahwa von Neurath lebih banyak menjalankan ‘soft approach’ itu didasarkan masukan dari pemimpin SS Heinrich Himmler dan Heydrich sendiri.

Resminya jabatan Heydrich adalah sebagai wakil von Neurath atau Stellvertrender Reichsprotektor, namun kenyataannya dialah yang lebih berkuasa.

Heydrich datang ke praha selain untuk memeras potensi industri Cekoslowakia, sekaligus juga menghentikan sentimen anti-Jerman di kalangan rakyat maupun aksi perlawanan yang diwujudkan dalam bentuk pemogokan kerja dan sabotase.

Setiap gejala perlawanan harus ditumpas demi terjaminnya kuota produksi kendaraan maupun senjata dari Cekoslowakia ‘yang amat sangat penting bagi upaya perang Jerman.’

Selain sebagai jenderal SS, Heydrich juga berpangkat General der Polizei. Dia memegang kekuasaan yang sangat menakutkan.

Pasalnya Heydrich menjabat sebagai Kepala Biro Keamanan Pusat (RSHA), yang membawahi mesin teror Nazi, yaitu Polisi Rahasia Negara (Gestapo), Polisi Kriminal (Kripo), dan Dinas Intelijen SS atau Sicherheitsdienst/SD.

Dengan kekuasaannya itu, dia pun cepat mengubah suasana di Bohemia dan Moravia menjadi makin menakutkan.

Penangkapan, penyiksaan, pembunuhan, eksekusi, merupakan kejadian sehari-hari.

Heydrich ingin rakyat Cekoslowakia benar-benar takut dan tidak lagi berani menunjukkan ketidaksukaan terhadap Jerman Nazi.

Hanya dalam tempo tiga hari sejak ia tiba di Praha, langsung 92 orang dieksekusi.

Dalam tempo singkat sejak kedatangannya, maka Reinhard Heydrich yang berperawakan tinggi dengan rambut pirang, memperoleh berbagai julukan yang menggambarkan kekejamannya.

Seperti Si Jagal Dari Praha, Si Penggantung, Iblis Muda Tuhan Kematian, Binatang Berambut Pirang, dan sebagainya.

Sebelum ke praha, bulan Agustus 1940 dia dipilih sebagai Presiden Interpol.

Di kantor Interpol di pinggiran Berlin di Grossen-Wannsee itulah, Heydrich pada 20 Januari 1942 memanggil rapat rahasia yang memutuskan “Solusi Final”, pemusnahan massal bangsa Yahudi dengan gas di kamp-kamp konsentasi.

Untuk mencapai maksudnya, maka dia pun menjalankan strategi ‘men-Jerman-kan bangsa Cekoslowakia’.

Untuk itu ia membuat klasifikasi rasial penduduk, mana yang dapat di-Jerman-kan dan mana yang tidak.

Sampai Februari 1942 dia menangkap antara empat hingga lima ribu orang.

Sebagian dieksekusi, sebagian dilempar ke kamp konsentrasi Mauthaussen-Gusen, dan akhirnya hanya empat persen dari mereka yang selamat.

Teror yang dilakukan Heydrich berhasil melumpuhkan gerakan perlawanan dari kalangan rakyat Cekoslowakia, termasuk UVOD.

Apapun yang tercium menentang kekuasaan Jerman, langsung ditumpas.

Selain mereka yang menentang Jerman, para pelaku pasar gelap pun tanpa ampun disiksa dan dieksekusi.

Heydrich juga seenaknya sendiri memindah paksa ribuan pekerja produktif ke Jerman. Jam kerja pun ditambah dari delapan menjadi 12 jam/hari.

Tidaklah mengherankan jika di bawah kebrutalannya, eksploitasi ekonomi serta industri Cekoslowakia pun meningkat untuk kepentingan perang Jerman.

Sementara itu pemerintah Cekoslowakia dalam pengasingan di London, amat prihatin menyaksikan penderitaan rakyatnya di bawah Heydrich.

Presiden Edvard Benes dan pemerintahannya meskipun masih kecewa berat dengan sikap lemah Inggris dalam Konferensi Munich, meminta kerjasama Inggris untuk mengakhiri kekejaman Heydrich di Cekoslowakia.

Dalam Perjanjian Munich September 1938 itulah Inggris (dan Perancis) membiarkan Hitler mencaplok Cekoslowakia.

Pemerintahan Presiden Benes memutuskan derita rakyat hanya dapat diakhiri dengan menyingkirkan Heydrich. Dia harus dibunuh.

Itulah satu-satunya cara yang dianggap paling efektif. Tetapi untuk melaksanakannya tidaklah mudah.

Karena itu mereka pun minta Inggris untuk melatih para patriot Cekoslowakia yang dinilai mampu menjalankan tugas penuh risiko tersebut.

Dua bintang tentara Cekoslowakia dalam pengasingan dipilih, Jozef Gabcik dan Karel Svoboda.

Tanggal pelaksanaan aksi terhadap Heydrich pun sudah ditentukan, 28 Oktober 1941, hari kemerdekaan Cekoslowakia. Operasi ini bersandi Anthropoid.

Pelatihan dilaksanakan oleh badan rahasia Inggris yang disebut SOE atau Special Operations Executive.

Yaitu cabang dinas rahasia yang bertujuan melaksanakan ‘peperangan subversif di wilayah yang diduduki musuh.’

Badan ini dibentuk Juli 1940 sebagai reaksi atas keyakinan yang keliru.

Bahwa keberhasilan Jerman melibas Polandia, Denmark, Norwegia, Belanda, dan Perancis dalam tempo singkat, disebabkan bantuan “kolone kelima” yang beraksi di belakang musuh, bahkan sebelum tembakan pertama dilepaskan.

Di tengah perlatihan, Svoboda terpaksa digantikan oleh Jan Kubis karena Svoboda mengalami cedera.

Akibatnya pelaksanaan tugas membunuh Heydrich pun tertunda karena Kubis belum menyelesaikan latihannya, dan dokumen palsu yang diperlukannya belum siap.

Latihan oleh SOE biasanya dilakukan di kawasan terpencil di pantai barat Skotlandia, dan mereka yang lulus dikirim ke tempat lain guna berlatih kerahasiaan.

Akhirnya lewat dua bulan dari rencana aksi semula, pada 28 Desember 1941 Gabcik dan Kubis bersama tujuh prajurit AD Cekoslowakia lainnya naik sebuah pesawat pengebom RAF. Operasi Anthropoid pun dimulai.

Pesawat Halifax dari Skadron 138 itu terbang malam hari, melintasi wilayah Eropa yang diduduki Nazi.

Mereka akan mendarat dengan payung dekat kota Pilsen (kota yang terkenal dengan bir pilsener-nya).

Tetapi karena pilot mengalami disorientasi, mereka mendarat dekat Nehvizdy di Timur Phara.

Beruntung pendaratan payung ini tak diketahui musuh. Dari sini mereka pergi ke Pilsen untuk mengontak rekan-rekan perlawanan lainnya.

Selama di Pilsen, para pelaksana operasi tertutup ini mempertimbangkan beberapa alternatif cara untuk membunuh Heydrich, termasuk menyerang Si Jagal dari Praha itu di dalam kereta api.

Namun dari segi logistik, hal ini sukar dilaksanakan.

Karena itu mereka beralih untuk menyergapnya di sebuah jalan dalam hutan yang sering dilewati Heydrich dari kediamannya di Panenske Brezany agak di luar kota ke kantornya di Kastil Praha.

Mereka ingin menghentikan mobilnya dengan menarik kabel di jalan, lalu menyerangnya. Tetapi rencana ini pun akhirnya dibatalkan.

Karena beberapa alternatif dianggap kurang memenuhi syarat, akhirnya diputuskan aksi akan dilakukan di kota Praha.

Pada 27 Mei 1942, Gabcik dan Kubis menyiapkan diri di sebuah halte trem yang terletak dekat jalan yang menikung.

Rekan mereka, Valcik berada sekitar 100 meter jauhnya dengan tugas sebagai pengamat dan pemberi isyarat.

Sekitar pukul 10.30 mobil yang diincar, sebuah Mercedes-Benz dengan kap terbuka, datang makin dekat.

Gabcik keluar dari halte trem seolah-olah mau menyeberangi jalan, namun dia lalu berhenti di depan mobil Heydrich yang tanpa pengawalan itu.

Dia mengeluarkan senjatanya berupa sebuah Sten-gun. Senjata sudah di arahkan ke mobil dan Gabcik menarik picunya. Namun sial senjatanya macet.

Heydrich bukannya lalu menghindar, namun justru memerintahkan sopirnya SS-Oberscharfuhrer Klein untuk menghentikan mobilnya, mencabut pistolnya untuk menembak Gabcik.

Namun pada saat bersamaan Kubis melemparkan granat anti-tank yang dimodifikasi.

Granat meledak mengenai sisi kanan luar mobil, melesatkan banyak pecahan ke segala arah. Ban kanan belakang langsung kempis.

Heydrich yang berdiri sambil memegang pistolnya, terkena beberapa pecahan dari granat maupun badan mobil.

Namun sepertinya dia tidak menghiraukan luka-lukanya. Dia malah keluar dari mobil, bahkan mengejar Gabcik seraya menembakkan pistolnya.

Tetapi baru sesaat dia pun terjatuh. Supirnya Klein, yang tadinya gagal mengejar Kubis, diperintahkan untuk mengejar Gabcik.

Tetapi Gabcik sempat mengeluarkan pistolnya dan menembak sehingga kaki Klein terluka.

Para penyerang langsung kabur dengan pikirin serangan mereka gagal. Kubis sendiri juga terluka akibat pecahan granatnya, namun berhasil lolos.

Heydrich langsung dilarikan ke RS Bulovka yang terletak hanya 250 meter dari lokasi penyergapan.

Ternyata dia menderita luka cukup parah, sehingga kedua ahli bedah Jerman yang menanganinya terpaksa mengoperasi paru-parunya, tulang rusuk, dan memasukkan kateter.

Pemimpin SS Himmler langsung mengirimkan dokter pribadinya. Sehingga sejak 29 Mei praktis Heydrich ditangani sepenuhnya oleh para dokter SS.

Dalam tujuh hari setelah peristiwa penyerangan, tampaknya kondisi Heydrich membaik.

Tanggal 2 Juni Himmler menjenguknya di RS. Tetapi tak lama setelah itu kondisinya memburuk.

Tatkala duduk untuk makan siang. Heydrich tiba-tiba terkena shock, tak sadarkan diri, dan langsung koma.

Pada 4 Juni ia dinyatakan meninggal. Mendengar kematian Heydrich maka Hitler pun murka besar.

Ia memerintahkan SS dan Gestapo memburu para penyerang dan komplotannya, dan kalau perlu dengan membunuhi orang Cekoslowakia sebagai pembalasan.

Tetapi setelah agak tenang, perintah ini diperlunaknya karena ia diperingatkan betapa pentingnya Cekoslowakia sebagai negara industri buat mesin perang Jerman.

Namun perintah pembalasan telah dikeluarkan, dan lebih dari 13.000 orang ditangkap, dikirim ke kamp konsentrasi atau dieksekusi langsung.

Kejahatan Jerman Nazi lainnya yang terabadikan adalah penghancuran kota kecil Lidice dan Lezaky.

Hanya karena kekeliruan laporan intelijen yang mengaitkan para pembunuh Heydrich dengan kedua tempat tadi.

Himmler memerintahkan semua lelaki di atas usia 16 tahun dieksekusi, sisanya dideportasi.

Rumah dan bangunan dibakar, diratakan dengan tanah. Bahkan tanah makam pun dibongkari. Tragedi Lidice tak akan pernah terlupakan oleh bangsa Cekoslowakia.

Para pejuang yang berhasil menewakan Si Jagal dari Praha, mula-mula berlindung di rumah warga Praha, kemudian pindah ke Gereja Karel Boromejsky, sebuah gereja Ortodoks.

Di sini mereka aman. Gestapo tidak dapat menemukan mereka, sampai ada seorang aktivis yang tertangkap Gestapo dan menunjukkan tempat persembunyian, demi memperoleh hadiah uang — orang ini tahun 1947 dihukum gantung.

Gereja dikepung pasukan SS, dan pertempuran pecah selama dua jam.

Tetapi pasukan Nazi tidak berhasil menangkap hidup-hidup para pejuang. Kubis dan Gabcik termasuk dari tujuh pejuang yang tewas dalam gereja.

Uskup Goradz dan para pastor serta tokoh-tokoh awam gereja itu kemudian ditangkap dan dihukum tembak.

Keberhasilan Operasi Anthropoid di Cekoslowakia walau dengan segala akibat dan pengorbanan, akhirnya membuat Inggris dan Perancis tergugah nuraninya.

Mereka seperti menyesali sikap takut-takut terhadap Hitler di Munich dulu, sehingga lebih baik mereka mengorbankan Cekoslowakia kepada Jerman.

Karena itu sesudah operasi tersebut, Inggris dan Perancis pun membatalkan perjanjian Munich.

Bahkan mereka pun sepakat apabila Nazi sudah dikalahkan, maka Sudetenland akan dikembalikan lagi kepada Cekoslowakia.

(Baca juga: Realita Bekerja di Kapal Pesiar: Saat Beban Kerja Tidak Semanis Gajinya!)

slide 8 to 10 of 6

Artikel Terkait