Intisari-Online.com - Walter Benjamin adalah salah satu tokoh utama filsafat dan teori budaya abad ke-20.
Dia adalah seorang Marxis yang gemar bergaul dengan tokoh-tokoh terkemuka di sekolah filsafat Frankfurt, seperti Max Horkheimer dan Theodor Adorno.
Benjamin juga seorang kritikus sastra terkemuka, esainya menjelajahi karya-karya Johann Wolfgang Goethe, Charles Baudelaire, Franz Kafka, Marcel Proust, dan banyak lainnya.
Sayangnya, Benjamin terlahir sebagai seorang Yahudi Jerman dan dia hidup pada saat ideologi Nazi menyebarkan propaganda anti-Semit.
Baca Juga: Tubuh yang Membusuk dari Dalam, Inilah 5 Konsekuensi Mengerikan Penggunaan Radium Abad ke-20
Lebih jauh, Benjamin adalah seorang pemikir yang sangat progresif dan secara terbuka menentang ideologi Nazi.
Karena hal itu, dia ditandai sebagai musuh ideologis negara.
Benjamin kemudian ingin melarikan diri ke Amerika Serikat karena tidak puas dengan ideologi fasis.
Dia melarikan diri dari Jerman pada tahun 1932 ketika Adolf Hitler mengambil posisi Kanselir Jerman dan menetap sementara di pulau Ibiza, Spanyol.
Namun, Benjamin segera pindah ke Paris, karena dia menganggap Paris aman dari tangan Nazi.
Di Paris, dia berhasil berkolaborasi dengan banyak penulis dan filsuf, tetapi dia sering kumat mengalami depresi.
Benjamin mengklaim bahwa depresinya disebabkan karena ideologi fasis yang menggerogoti Jerman, tanah airnya.
Source | : | thevintagenews.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR