Advertorial

Mematikan, Berbahaya dan Penuh Bakteri, Pulau Ini pun Dikarantina Hingga hampir 50 Tahun

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Seekor kawanan domba diangkut ke pulau beserta alat peledak kecil yang dikelilingi oleh kue berlumuran antraks di dekat kawanan domba itu.
Seekor kawanan domba diangkut ke pulau beserta alat peledak kecil yang dikelilingi oleh kue berlumuran antraks di dekat kawanan domba itu.

Intisari-Online.com- Selama Perang Dunia II, hampir semua pihak merencanakan untuk menghancurkan musuh.

Begitu juga Inggris, pada 1942 mereka mulai merencanakan Operasi Vegetarian yang mugkin akan menyapu jutaan nyawa manusia.

Pada saat sebagian besar negara Eropa netral atau di bawah kendali Hitler, Inggris khawatir bahwa Nazi mungkin berencana untuk menyerang Kepulauan Inggris.

Karena senjata nuklir belum dipersiapkan, peperangan biologis dipandang sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengalahkan musuh.

Baca Juga:Pengakuan Rob O'Neill, Anggota Navy SEAL yang Menembak Mati Osama bin Laden

Baca Juga:Tak Sengaja Beri 'Love' di Instagram? Jangan Panik, Siasati dengan Cara Ini!

Ekspansi yang tampaknya tak terhentikan oleh Hitler mendorong Inggris mulai mengembangkan senjata biologis.

Perdana Menteri Winston Churchill menugaskan Dr. Paul Fildes, direktur departemen biologi, untuk menemukan senjata itu.

Fildes muncul ide menjatuhkan makanan ternak yang terkontaminasi antraks, kemudian disebut sebagai 'kue sapi' ke padang rumput Jerman.

Otoritas militer Inggris menerima rencana tersebut dan diam-diam memulai produksi lima juta kue sapi yang akan dijatuhkan ke berbagai wilayah Jerman oleh 12 pengebom RAF khusus.

Pada musim dingin 1942 dan musim semi 1943, Inggris memutuskan untuk menguji senjata itu di Pulau Gruinard, sebuah pulau kecil milik pribadi di Skotlandia.

Pemerintah mengambil alih pulau itu dan berjanji kepada pemiliknya akan mengembalikannya setelah pengujian selesai.

Seekor kawanan domba diangkut ke pulau beserta alat peledak kecil yang dikelilingi oleh kue berlumuran antraks di dekat kawanan domba itu.

Senjata itu ternyata sangat mematikan, bakterinya mampu membunuh domba dalam beberapa hari.

Para peneliti militer yang melakukan tes menyadari bahwa ledakan itu menyebarkan bakteri ke seluruh pulau dan akhirnya Pulau Gruinard dikarantina.

Bangkai domba yang terkontaminasi dikubur, tetapi ada hanyut di laut dan terdampar di Skotlandia.

Baca Juga:Bikin Merinding! Inilah 8 Foto 'Horor' yang Tanpa Sengaja Terekam di Sekitar Kita

Baca Juga:Gaji Rp21 Juta per Hari, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang

Seekor anjing tak sengaja memakannya dan ia terinfeksi hingga menyebarkan bakteri ke berbagai hewan peliharaan setempat.

Pada akhirnya, sekitar 100 hewan lokal mati karena antraks, tetapi pihak berwenang berhasil mengkarantina daerah tersebut sebelum bakteri jahat mempengaruhi populasi manusia.

Tak menghalangi niatan Inggris, pada 1944, lima juta kue sapi siap diangkut ke Jerman.

Namun Churchill sadar bahwa Jerman akan menyerah pada serangan Sekutu, akhirnya ia menghentikan operasi dan lima juta kue sapi yang terkontaminasi dihancurkan dalam sebuah insinerator.

Meskipun operasi dihentikan sebelum akhir perang, kisah Pulau Gruinard berlanjut.

Pada pertengahan 1980-an, pulau itu masih dikarantina dan tidak ada pengunjung yang diizinkan.

Hingga pulau benar-benar steril setelah pihak berwenang mendekontaminasi pulau dengan menyemprotkan larutan formaldehyde dan air laut.

Pulau akhirnya kembali ke pada keturunan pemilik aslinya setelah hampir 50 tahun dikarantina.

Baca Juga:Pria Ini Lakukan 90 Kali Operasi Plastik Demi Mirip Britney Spears, Begini Hasilnya!

Artikel Terkait