Intisari-Online.com -Menurut pengalaman, kebanyakan orang mengalami kelebihan berat badan akibat salah memilih jenis makanan. Seseorang mengeluh mengapa badannya tetap gemuk padahal sudah berdiet. la mengaku tidak makan nasi, tidak makan kue. Meskipun makan roti, tapi tidak memakai mentega, sementara susunya susu diet. Sebagai pengganti nasi, pada malam hari ia banyak makan buah-buahan. Jadi, salahnya di mana?
Ketika diurutkan satu-persatu apa saja yang dimakan setiap hari, ketahuan ia banyak makan pisang. Padahal pisang adalah sumber energi/tenaga karena banyak mengandung pati dan gula. Kalau hanya mengkonsumsi satu tidak apa-apa, tetapi kalau banyak, asupan hidrat arangnya menjadi tinggi.
Meski mengaku sarapan roti tanpa mentega, ternyata sebagai gantinya ia memakai selai, yang berarti gula. Ia tidak membubuhkan gula pada susunya, tetapi minum madu. Padahal madu juga sumber hidrat arang. Apalagi antara waktu sarapan dan makan siang, ia makan pisang kukus dan jus buah-buahan. Jus lebih mudah diserap usus dibandingkan dengan buah-buahan yang dimakan biasa.
Menu makan siangnya hanya berupa lauk-pauk dengan sayur, tanpa nasi. Ini tidak apa-apa. Malamnya ia makan banyak buah-buahan. Tapi buah apa yang dipilih? Ternyata karena sedang musim rambutan dan duku, yang bersangkutan makan buah-buahan manis itu. Padahal jelas, buah-buahantersebut merupakan sumber energi. Nah, karena malam hari energinya tidakdipakai, wajar kalau berat badannya bertambah.Berikut beberapa pertanyaan yang semoga membuat pemahaman Anda soal diet menjadi lurus.
Lebih baik makan buah-buahan tanpa dijus, karena masih mengandung serat kasar yang lebih sulit dipecahkan menjadi energi. Pilihlah buah yang tidak terlalu manis, seperti jeruk, belimbing, apel, pir, jambu air, jambu klutuk, nenas.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung gula (atau tepung) seperti pisang, rambutan, lengkeng.
Sementara itu buah avokat mengandung banyak lemak. Kalau dibuat jus biasanya ditambah gula (yang sangat mudah diubah menjadi energi) dan susu (gula dan lemak). Jadi, jelas jus alpukat tidak dianjurkan bagi yang sedang menurunkan berat badan.
Dengan cara ini, sebelum makanan yang masuk pertama diserap secara sempurna, sudah diisi oleh makanan berikutnya sehingga pencernaan dan penyerapan berjalan secara terus-menerus dan perlahan-lahan.
Oleh karena itu lebih baik kita sarapan, kemudian makan siang sesuai dengan takaran dan malam hari makan lauk-pauk dengan sayur saja, tanpa nasi.
Orang yang pada pagi hari tidak banyak melakukan kegiatan fisik, umpamanya banyak duduk di kantor atau naik mobil, boleh sarapan tanpa nasi, karena tidak memerlukan banyak energi.