Rahasia kekuatan kaca Corning adalah sebuah proses yang diberi nama perubahan ion.
Kaca aluminosilicate tadi mengandung ion sodium. Corning lalu merendam lembaran kaca itu ke larutan yang mengandung ion potasium.
Dalam Tabel Periodik, sodium dan potasium termasuk kelompok logam yang aktif. Logam-logam itu mudah bereaksi dengan unsur lain.
Namun dalam tabel itu sodium (Na) berada di atas potasium (Ka).
Artinya atom sodium lebih kecil dibandingkan dengan atom potasium. Mungkin Anda berpikir bahwa ukuran atom bukan persoalan. Namun di situ rahasianya.
(Baca juga: Zealandia, Benua Tersembunyi di Bawah Samudra Pasifik)
Jika kita bisa mengeluarkan ion sodium dari kaca aluminosilicate dan menggantikannya dengan ion-ion potasium yang lebih banyak, lembaran kaca itu akan mengalami pemampatan.
Untuk proses pertukaran ion itu, pertama harus memecah ikatan ion sodium dengan kaca.
Itulah alasan mengapa larutan potasium begitu panas – Corning menyatakan bahwa temperaturnya mencapai 400 derajat Celcius.
Pada saat temperatur ini, panas memutus ikatan sodium dan kaca.
Akan tetapi, logam aktif dengan bobot lebih bisa tetap berikatan pada temperatur panas seperti itu.
(Baca juga: Heboh Katak Raksasa, Benarkah? Ternyata Ini Jawabannya)
Potasium memiliki bobot lebih berat dibandingkan dengan sodium sehingga ikatan ion potasium dengan kaca tetap kuat meski temperatur mencapai 400 derajat Celcius.
Setelah proses itu, aluminosilicate ditekan oleh ion-ion potasium.
Penekanan itu menciptakan lapisan pelindung kaca dan memberikan kekuatan yang tak dimiliki kaca biasa. Lalu secara lingkungan, Gorilla Glass bisa didaur ulang.
(HowStuffWorks.com)
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR