Jangan Sering-sering Menggunakan Smartphone Jika Kesehatan Mental Anda Tak Ingin Terganggu

Moh Habib Asyhad

Editor

Kecanduan smartphone bisa merusak hubungan
Kecanduan smartphone bisa merusak hubungan

Intisari-Online.com – Berlebihan dalam penggunaan ponsel pintar dan perangkat lainnya dapat menyebabkan kesehatan mental kita terganggu, demikian diungkapkan dalam penelitian baru.

“Selain itu, pada remaja yang terus-menerus menggunakan teknologi tersebut, lebih banyak mengalami masalah perilaku dan gejala ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang jarang menggunakannya,” jelas penulis utama penelitian Madeleine George dari Duke University, North Carolina, AS.

(Baca juga:Biar Gak Malu Saat Masuk Starbucks)

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Child Development, melihat kaitan antara gejala kesehatan mental remaja dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan setiap hari untuk mengirim SMS, menggunakan media sosial, dan menggunakan internet.

Dalam penelitian tersebut, 151 remaja berusia antara 11 – 15 tahun, menyelesaikan survei tentang penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Selama tiga kali sehari dalam satu bulan mereka disurvei dan dinilai dalam gejala kesehatan mental mereka 18 bulan kemudian.

Para remaja rata-rata menghabiskan sekitar 2,3 jam sehari dalam penggunaan teknologi digital, demikian menurut laporan boldsky.

Dari hasil riset, remaja yang menggunakan perangkat digital mereka lebih banyak, yang melampaui penggunaan normal dan melampaui penggunaan rata-rata rekan mereka, cenderung mengalami masalah seperti berbohong, berkelahi, dan masalah perilaku lainnya.

(Baca juga:Tewas Tertembak 23 Tahun Silam tapi Jantung Bocah Ini Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini)

Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk memperhatikan dan menunjukkan gejala gangguan desitif-hiperaktif.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa para remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu online mengalami peningkatan dalam masalah perilaku dan masalah pengaturan diri, kemampuan untuk mengendalikan perilaku dan emosi seseorang, pada 18 bulan kemudian.

Meskipun demikian, penelitian tersebut juga menghasilkan hal yang positif. Bahwa remaja yang menggunakan lebih banyak teknologi digital, cenderung tidak melaporkan gejala depresi dan kecemasan.

Artikel Terkait