Tapi Lady Romsey blak-blakan mengatakan, "Putri Diana memang amat baik kepada Leonora. Ia 'kan selalu begitu terhadap anak-anak. Tapi dukungan dan bantuan terbesar kami terima dari Pangeran Wales. Ia amat tersentuh dan spontan memberikan perhatian kepada kami pada masa-masa sulit itu. Ia orang yang sangat religius dan dari segi itulah ia sangat membantu saya."
Menurut kawan-kawan Charles, tak ada yang memberitakan walaupun Charles berkali-kali menengok Leonora. Sebaliknya, salah satu kunjungan Diana mendapat liputan luas. Ini tentu berkat kerja staf Diana yang sangat ahli dalam soal pendekatan kepada pers.
Sudah tentu cerita-cerita itu menimbulkan kontroversi besar yang efeknya bagaikan bola salju. Orang tak cuma berhenti pada perdebatan soal betapa teganya Charles, betapa kasihannya Diana.
Sunday Telegraph, koran pesaing The Sunday Times, meragukan kebenaran buku itu. Tapi belum-belum, editor The Sunday Times, Andrew Morton, sudah menunjukkan surat pernyataan tertulis dari keenam sumbernya yang menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan si penulis dan bahwa kata-kata mereka dikutip dengan akurat.
Pihak Istana Buckingham jelas tidak mengiakan cerita tentang percobaan bunuh diri Diana yang sampai 5 kali itu. "Ini 'kan ulah media massa yang berebut sirkulasi," ujar juru bicaranya.
Pers bisa kena batunya
Gara-gara geger soal buku itu, Charles semakin disorot. Ketika Diana datang sendirian ke sekolah Pangeran Harry pada hari olahraga, pers menggugat. Mereka bilang Charles lebih mementingkan undangan dari Denmark daripada peristiwa penting dalam kehidupan anaknya.
Saking gemasnya, juru bicara Buckingham menyahut, "Apa Anda akan menyuruh Ratu Denmark mengganti jadwal jamuan makan malamnya, hanya karena hari olahraga anak Anda di sekolah?"
Diana sendiri semakin gencar diuber. Di sekolah Pangeran Harry para wartawan sampai menyewa tangga pemadam kebakaran untuk mengintip ke balik tembok sekolah itu.
Tapi pers pun diserang. "Sunday Times keliru sekali menerbitkan detil-detil kehidupan pribadi Pangeran dan Putri Wales," kata Sir John Stokes, anggota parlemen dari Partai Konservatif.
Baca juga: Ini Cara Pangeran Harry dan Meghan Markle Mengenang Putri Diana Saat Mereka Menikah Nanti
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR