Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang yang sukses selain memiliki jiwa optimistis, juga hati yang tegar dan teguh.
Ia bisa melihat gelas yang berisi separo sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang. Di sisi lain ia juga berkeyakinan bahwa kegagalan yang beruntun merupakan kawah candradimuka untuk belajar lebih banyak.
(Baca juga:Tak Ada Keberhasilan Tanpa Kegagalan, Yang Perlu Kita Lakukan HanyalahTerus Mencoba)
Hal itulah yang ditunjukkan oleh Thomas Alva Edison, salah seorang penemu jempolan, melalui cerita berikut.
Kita tahu Thomas Alfa Edison merupakan penemu bola lampu. Namun ia dikenal juga sebagai penemu gramafone dan kamera gambar bergerak. Ia memegang 1.093 paten di AS atas namanya.
Hal ini menempatkan dia sebagai penemu paling produktif nomer empat sepanjang sejarah.
Namun, semua penemuan itu tak diperolehnya dengan kemudahan.
Saat menemukan lampu pijar, ia telah mencoba 2.000 bahan yang berbeda hanya untuk menemukan filamen.
Ketika ia belum menemukan bahan yang memuaskan, pembantunya selalu komplain. "Semua pekerjaan kita menjadi sia-sia. Kita tak mempelajari apa-apa darinya."
Apa jawab Edison?
(Baca juga:Toilet Emas Sumber Kreativitas “Thomas Alva Edison” Jepang)
Dengan percaya diri ia menukas, "Kita memang telah menghabiskan banyak waktu dan kita telah belajar banyak.
Kita jadi tahu sekarang, ada 2.000 elemen yang tidak bisa kita gunakan sebagai salah satu bahan bola lampu."
Begitulah, cara pandang seseorang mempengaruhi kesuksesan. Bagaimana dengan Anda?