Ternyata Begini Riwayat Prapatan Kamar Mayat Solo Paragon Mall yang Konon Angker Itu

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sejarah Solo Paragon Mall tak bisa dilepaskan dari riwayat Prapatan Kamar Mayat dan Rumah Sakit Umum Mangkubumen (Wikipedia Commons)
Sejarah Solo Paragon Mall tak bisa dilepaskan dari riwayat Prapatan Kamar Mayat dan Rumah Sakit Umum Mangkubumen (Wikipedia Commons)

Riwayat Prapatan Kamar Mayat menjadi salah satu urban legend yang meliputi sejarah berdirinya Solo Paragon Mall. Inilah cerita tentang salah satu tempat angker di Solo.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Mall Solo Paragon telah menjadi salah satu ikon lifestyle di Surakarta. Bagaimana tidak, ia adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota terbesar kedua di Jawa Tengah itu.

Meski begitu, keberadaan Mall Solo Paragon tak bisa dilepaskan dari urban legend yang beredar di tengah-tengah masyarakat di sekitar situ. Salah satunya adalah riwayat Prapatan Kamar Mayat Solo.

Mall Solo Paragon alias Solo Paragon Lifestyle Mall adalah bagian dari kawasan serbaguna Solo Paragon yang berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare. Selain Mall Solo Paragon, ada juga Solo Paragon Hotel and Residendence.

Baca Juga: Riwayat Villa Liberty, dari Omah Lowo yang Angker Menjadi Rumah Heritage Batik Keris yang Megah

Pusat perbelanjaan ini mulai beroperasi pada 8 Desember 2011, tapi peresmian baru dilakukan pada 12 Desember 2012. Salah satu yang hadir saat itu adalah Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.

Kabarnya, Solo Paragon Mall adalah mal terbesa di Surakarta. Ia terdiri atas lima lantai.

Menurut beberapa sumber,penyewa kunci mal saat dibuka adalah Azko dan Informa di Lantai LG, Centro di Lantai G dan UG, Carrefour di Lantai UG, dan Happy Time di Lantai 1. Centro sendiri kemudian ditutup pada 6 Mei 2021 setelah perusahaan peritel tersebut pailit, sementara Carrefour telah bersalin nama menjadi Transmart.

Pada6 Desember 2013 hadir Cinema XXI bergabung sebagai penyewa kunci dengan membuka cabang di Lantai 1, yang terdiri atas lima teater reguler dan satu teater naratama The Premiere, dengan kapasitas kursi sebanyak 978 kursi.

Lalu pada23 Juni 2017, Solo Paragon meresmikan pujasera Food Factory di Lantai 2 yang mempunyai luas 2.000 m2 dan ditempati oleh setidaknya 60 penyewa kuliner. Menyusul kemudian pada 30 April 2021, Uniqlo membuka gerai pertama mereka di Surakarta, sekaligus gerai kedua di Jawa Tengah. Lokasinya di Lantai G.

Selain mal, ada jugaSolo Paragon Hotel and Residendence yang dikembangkan oleh Tauzia Hotel Management. Ia disebut sebagai superblok pertama di kota Solo.

MenurutChristope Glass, Direktur Tauzia Hotel Managemen kepada Kompas.com, pada 27 Januari 2011 lalu, superblok ini akan menjadi landmark pusat aktivitas belanja, bisnis, meeting, dan kawasan tempat tinggal di kota Solo.

Mengutip Kompas.com, Solo Paragon Hotel and Residence adalah hotel mewah dan megah berbintang empat yang diresmikan pada pertengahan Januari 2011. Solo Paragon memiliki 237 kamar hotel, termasuk di dalamnya 31 suite room, lounge dengan live music, international restaurant dan bar.

Untuk kepentingan meeting, terdapat empat ruang meeting room, dan ballroom utama yang berkapasitas 1500 orang. Kelengkapan lainnya adalah pelayanan SPA, pusat kebugaran, lapangan basket, Nemo Kid's Club untuk anak-anak, dan kolam renang bergaya resort.

Para tamu yang akan menginap di Solo Paragon Hotel ini dimanjakan fasilitas dengan LCD TV, AC, Mini Bar, fasilitas kopi dan teh, safe deposit, dan free internet akses. Fasilitas hotspot juga disediakan di lobi hotel selama 24 jam, di The Coral Restaurant, serta semua ruang meeting dan semua kamar.

Solo Paragon juga dekat dengan Jalan Slamet Riyadi, kawasan utama Kota Solo yang khas dengan atraksi kebudayaan dan pariwisatanya.

Riwayat Prapatan Kamar Mayat Solo

Solo Paragon tak bisa dilepaskan dari legenda Prapatan Kamar Mayat Solo.Prapatan Kamar Mayat Solo merujuk pada sebuah lokasi tempat berdirinyaSolo Paragon Mall.

Konon, dulu di tempat itu, persisnya di pojok prapatan, terdapat sebuah kamar mayat milik RS Dr. Moewardi Mangkubumen. Katanya, banyak kejadian mistis yang muncul di kawasan itu, yang dijumpai oleh para pengguna jalan.

Ada yang pernah melihatpenampakan ular menyeberang jalan, ada yang melihat penampakan manusia tanpa kepala, dan kejadian-kejadian horor lainnya. Ada juga yang pernah dijumpai kuntilanak di lokasi yang sama.

Benar, Solo Paragon dulunya adalahlahan bekas RSUD Dr. Moewardi yang awalnya bernama Rumah Sakit Umum Mangkubumen.

Yang tidak banyak orang tahu, di sekitar Solo Paragon juga terdapat sebuah bangunan kino dari abad ke-18. Di situ tempatditanamnya ari-ari seorang bangsawan Solo, seperti dikutip dari Tribun Solo. Bangsawan itu adalahPatih Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Bangunan ini dikenal sebagai Candi Mangkubumen. Pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro, Candi Mangkubumen menyimpan ari-ari milik KRA Sasranagara, seorang patih di Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

"Candi Mangkubumen ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas kelahirannya," ucap Nuky kepada TribunSolo.com, Selasa (1/2/2022).

Nuky mengatakan candi tersebut seperti sebuah tugu ari-ari yang dibangun oleh arsitek Belanda. Dia menjelaskan, dari bentuknya, menyerupai bentuk makam Belanda, yang cenderung vertikal.

"Candi Mangkubumen ini merupakan satu-satunya di Kota Solo yang berisi ari-ari," kata Nuky.

KRA Sasranagara lahir sekitar tahun 1811. Saat itu, ari-ari KRA Sasranagara dipendam di Candi tersebut. "Candi tersebut kemudian dibangun sekitar tahun 1840," ujar Nuky.

KRA Sasranagara menjadi patih pada tahun 1866, saat pemerintahan Pakubuwono IX. Dalam menjalani jabatannya sebagai Patih, sosok KRA Sasranagara merupakan orang yang cakap, disegani dan pandai dalam membuat keputusan-keputusan menyangkut pemerintah.

"Dalam memutuskan suatu masalah, beliau biasanya bertapa dengan berendam di Kali Pepe supaya ada pencerahan dan keputusannya tepat," kata Nuky.Jabatan KRA Sasranagara sebagai patih berakhir di tahun 1887.

KRA Sasranagara meninggal dunia pada tahun 1897, atau 10 tahun setelah masa pensiunnya menjadi patih. "Dia dimakamkan di Manang dan sampai sekarang banyak diziarahi karena keteladannnya serta nilai unggul yang terdapat pada pribadi KRA Sasranagara," pungkasnya.

Baca Juga: Bekas Pabrik Gula Gembongan, Dulu Terkesan Angker dan Jadi Tempat Uji Nyali Sekarang Nasibnya Begini...

Artikel Terkait