Maka diutuslah Kolonel von Lutzow untuk meninjau dan melakukan pemetaan jalur dari Buitenzorg sampai ke Cirebon.
Pemilihan Cirebon karena Daendels ingin membangun pelabuhan untuk menampung produk ekspor mengingat pelabuhan Batavia rawan blokade armada laut Inggris.
25 April 1808
Setelah kembali ke Batavia, Daendels mencanangkan program proyek pembangunan jalan raya yang menghubungkan Jawa di bagian barat menuju ujung timur Jawa di depan anggota Dewan Hindia (Raad van Indie) dan para pejabat daerah.
Daendels memerintahkan pembukaan pertama proyek pembangunan dari Buitenzorg menuju Cirebon melewati Karangsembung.
Jalur Anyer-Batavia dan Batavia-Buitenzorg telah tersedia sehingga Daendels hanya melakukan pengerasan dan pelebaran jalan.
Proyek ini mencapai jarak sekitar 150 kilometer.
25 Mei 1808
Proyek pembangunan jalan raya yang menghubungkan Buitenzorg hingga Cirebon tersambung dengan kondisi jalan yang mampu dilewati kereta kuda maupun penunggang kuda kesatuan kavaleri.
Dana pembangunan sebesar 30.000 ringgit habis untuk membayar pemimpin bumiputera dan tenaga kerja.
Daendels dalam kunjungannya ke Semarang bersikukuh untuk meneruskan pembangunan jalan melewati pantai utara Jawa mulai dari Cirebon sampai Surabaya.
Daendels meminta kepada para bupati setempat untuk meneruskan proyek jalan ini karena manfaatnya besar bagi perekonomian.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR